Tim Sepakbola Iran Tak Berkenan Menyanyikan Lagu Kebangsaan pada Piala Dunia 2022, Ada Apa?

22 November 2022, 14:45 WIB
Tim sepakbola Iran terdiam tak berkenan menyanyikan lagu kebangsaan pada perhelatan piala dunia 2022. /REUTERS/Marko Djurica/

KABAR PRIANGAN - Kabar mengejutkan datang dari Timnas Iran yang berduel dengan Inggris di Piala Dunia 2022 pada tanggal 21 November 2022 kemarin.

Pasalnya, seluruh anggota Timnas Iran itu terdiam dan tidak terdengar sedikitpun lantunan nyanyian kebangsaan yang diputar sesaat sebelum pertandingan dimulai di Stadion Internasional Khalifa, Qatar.

Tim Melli, sebutan untuk skuad sepak bola Iran, telah menjadi tim sepakbola kebanggaan bangsa Iran.

Baca Juga: Innalillahi, Ki Joko Bodo Meninggal Dunia dalam Usia 57 Tahun

Akan tetapi, ada hal yang membuat mereka terjebak dalam peristiwa yang terjadi menjelang piala dunia 2022 yaitu sebuah kerusuhan yang menewaskan puluhan orang.

Iran kalah atas Inggris 6-2 pada pertandingan pembuka Grup B Senin kemarin.

Namun para supporter masih sangat antusias mendukung tim kebanggaannya itu dengan cara membunyikan klakson dan menabuh drum sepanjang pertandingan berlangsung.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner di Jatinangor Murah Meriah dan Enak, Harga Ramah di Kantong Mahasiswa!

Menjelang pertandingan, tidak ada pemain Iran yang menyuarakan dukungan untuk demonstrasi yang dilakukan oleh rekan senegaranya.

Hal ini menjadi salah satu tantangan berkelanjutan bagi elit ulama sejak Revolusi Islam yang terjadi pada tahun 1979.

"Kami semua sedih karena masyarakat kami dibunuh di Iran tetapi kami semua bangga dengan tim sepakbola kami karena mereka tidak menyanyikan lagu kebangsaan, karena itu bukan (lagu kebangsaan) kami, itu hanya untuk rezim," ujar seorang fans Iran yang menghadiri piala dunia 2022 yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, seperti dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Tawarkan Beragam Jajanan Hits, Teras Kuliner Jamanis Tasikmalaya Banyak Diburu Food Traveller. Anda Wajib Coba

Di masa lalu, tim sepak bola Iran menjadi sumber kebanggaan nasional yang membara di seluruh negeri. Sekarang, dengan protes massal, banyak yang lebih suka menarik diri dari Piala Dunia yang diadakan tepat di seberang Teluk dari tanah air mereka.

Sebelum melakukan perjalanan ke Doha, tim bertemu dengan Presiden Iran, Ebrahim Raisi. Salah satu foto pemain dengan Raisi menjadi viral saat kerusuhan berkecamuk.

Hal itu lantas memicu protes berbagai kalangan di media sosial.

Baca Juga: Resep Kuliner Legend, Nasi Piritan (Pepes Jeroan Ikan) Masakan Khas Sunda. Anti Gagal, Lezat dan Tidak Pahit!

"Perasaan saya campur aduk. Saya suka sepak bola tetapi dengan melihat anak, perempuan dan laki-laki yang terbunuh di Iran, saya pikir tim nasional seharusnya tidak bermain," ungkap mahasiswa Elmira yang berbicara melalui telepon dari Tehran sebelum pertandingan.

Jelasnya, kerusuhan yang terjadi di Iran tersebut menjadikan masyarakat salah faham atas pertandingan yang melibatkan Tim Melli.

Mereka beranggapan tim sepakbola tersebut sama sekali tidak memiliki rasa solidaritas dengan tetap bertanding di piala dunia 2022.

Baca Juga: PT KAI Siapkan KA Tambahan Hadapi Lonjakan Penumpang pada Libur Natal dan Tahun Baru

Menanggapi kesalahfahaman masyarakat, seorang pelatih di Qatar bernama Pejman Zarji mengatakan bahwa tim sepakbola Iran memihak rakyat, bukan pemerintahan.

"Selalu ada (di pihak warga yang teraniaya). Tidak peduli dengan apa saja yang berhubungan dengan politik. Ada sesuatu yang sangat penting untuk dipahami (sekarang). Tim Melli, yaitu sebutan tim kami, Iran merupakan sebuah tim rakyat dari sebelum bergabung dengan pemerintah," tutur Pejman Zarji.

Hingga sabtu kemarin, kantor berita aktivis HRANA mengatakan 410 pengunjuk rasa tewas dalam kerusuhan, termasuk 58 anak di bawah umur.

Baca Juga: 10 Kata-Kata Bijak Ucapan Hari Guru Nasional 2022 yang Menyentuh Hati untuk Status di Medsos pada 25 November

Sekira 54 anggota pasukan keamanan pun tewas, dengan sedikitnya 17.251 orang ditangkap. Pihak berwenang belum memberikan perkiraan jumlah kematian seluruhnya.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler