Kaum Milenial di Kota Santri Mulai Gemari Oltrad

- 16 Juni 2021, 11:52 WIB
Sejumlah finalis Moka menjajal permainan tarumpah panjang.
Sejumlah finalis Moka menjajal permainan tarumpah panjang. /kabar-priangan.com/Irman S/

KABAR PRIANGAN - Animo generasi muda di Kota Tasikmalaya untuk mengenali, mencintai hingga menyenangi beragam jenis olahraga tradisional (Oltrad) mulai tumbuh.

Upaya pengenalan jenis oltrad seperti egrang, sumpitan, dogongan, hadangan, ataupun tarumpah panjang yang dilakukan Komite Permainan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Kota Tasikmalaya dalam berbagai kesempatan mulai menampakan hasil.

Apalagi di sekolah-sekolah, jenis oltrad yang sering dipertandingkan dalam ajang resmi sudah dipelajari sebagai bagian dari ekstra kurikuler muatan lokal (Mulok).

Baca Juga: Tol Batikcap Mulai Pembebasan Lahan, Warga Diminta Tak Percaya Calo

Malah Dinas Pendidikan pun sudah mengagendakan oltrad bakal dipertandingkan dalam ajang O2SN. "Tetapi berhubung Covid, agenda itu tertunda, " kata salah seorang Pengurus KPOTI Kota Tasikmalaya Elga Nur Magupita saat menerima kunjungan observasi empat finalis Mojang Jajaka Kota Tasikmalaya di sekitar komplek lapangan tenis Dadaha, Rabu (16/6/2021).

Atas adanya ketertarikan kaula muda itu, Elga mengaku sangat bersyukur, karena dengan begitu upaya ngamumule jenis olahraga buhun itu bisa berjalan sesuai dengan harapan.

Menurut Elga, pengenalan saat ini menjadi misi utama pengurus KPOTI Kota Tasikmalaya di bawah komando H. Hadian yang baru terbentuk tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Objek Wisata Alam Parung Pasang Terapkan Prokes Ketat, Kamera Pengukur Suhu Tubuh Dipasang

"Saat KPOTI menggelar gebyar Oltrad, banyak yang baru tahu dan kebanyakan tertarik. Mudah-mudahan respon posiaitif dari kaum muda bisa menginspirasi kaum muda lain agar keberadaan oltrad tetap terpelihara serta digemari. Mun teu ku urang rek, kusaha deui," kata Elga.

Maka dalam upaya merealisasikan misi ngamumule itu, dia sangat berharap semua stakeholder yang ada di kota Tasikmalaya turut memberi dukungan, termasuk mengenalkannya kepada anak-anak nya.

Kemudian, sejumlah komunitas seperti komunitas pecinta sumpitan di Kawalu dan Mangkubumi diharapkan tetap eksis mengkampanyekan jenis olahraga yang diwariskan para leluhur itu.

Baca Juga: Penziarah ke Makam Prabu Kian Santang Ditertibkan Tim Satgas Covid- 19

Ia pun merasa bersyukur karena perwakilan finalis Moka bersedia datang untuk turut memperkenalkan oltrad kepada masyarakat luas.

"Mudah-mudahan lewat peran para finalis Moka, oltrad makin dikenal luas di masyarakat, terutama kaum milenial. Sehingga mereka juga tidak hayoh wae ngoprek gawai, " uar Elga.

Empat finalis Moka Kota Tasikmalaya yang datang melakukan observasi oltrad itu masing masing Azka, Aisyah, Aby dan Putri.

Baca Juga: Truk Kelebihan Muatan Masuk Jurang 21 Meter, Sopir Lompat Menyelamatkan Diri

Mereka datang dan mempunyai misi serta tugas untuk meng-endorse oltrad dengan harapan oltrad bisa menjadi daya tarik bagi siapapun yang datang ke Kota Tasikmalaya.

"Kita dapat tugas memperkenalkan jenis oltrad dengan tujuan utama memperkenalkan, mencintai hingga menyenangi jenis oltrad ini," kata Azka.

Saat observasi mereka turut menjajal tarumpah panjang serta engrang. "Seru meski butuh perjuangan. Bagus nanti kita susun konsep dalam memperkenalkan oltrad ini ke masyarakat. Mudah mudahan bisa berkontribusi dalam memperkenakkannya, " kata dia.

Baca Juga: GAWAT! Ditemukan Klaster Kampung di Garut, Puluhan Warga Terpapar Covid-19

Ke depan, mereka juga, mendorong agar seperti lomba oltrad tingkat Kota bisa digelar secara kontinyu.

"Ketika ada agenda rutin, saya pikir even oltrad bisa jadi sesuatu hal yang menarik dan diyakini berpotensi jadi destinasi atau bidikan wisatawan, " kata Putri menambahkan.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x