Pengorbanan Atlet NPCI Kota Tasikmalaya Ajang Peparda Jabar 2022, Dari Bertukar Sepatu hingga 'Puasa Insentif'

- 20 Desember 2022, 22:22 WIB
Jajaran pengurus NPCI Kota Tasikmalaya berfoto bersama.*
Jajaran pengurus NPCI Kota Tasikmalaya berfoto bersama.* /kabar-priangan.com/Istimewa/

KABAR PRIANGAN - Komitmen para pengurus National Paralimpic Committee Indonesia (NPCI) Kota Tasikmalaya dalam mengelola dana hibah pemerintah boleh jadi sangat menginspirasi.

Tak berlebihan karena dengan dana hibah super irit yakni Rp 500 juta pada tahun 2022, kegiatan persiapan hingga pelaksanaan ajang Pekan Paralimpic Daerah (Peparda) IV Jabar 2022 di Bekasi bisa dilewati NPCI Kota Tasikmalaya dengan hasil yang sangat membanggakan.

Pengorbanan para pengurus dan sebagian atlet yang merangkap pengurus NPCI Kota Tasikmalaya dalam menunda pencairan insentif bulanan yang jauh dari upah minimum kota (UMK) menjadi salah satu kebijakan yang sangat heroik.

Baca Juga: Pasukan Gabungan Dikerahkan Bersihkan Puing-puing Pasar Ciawi Tasikmalaya

Duet pimpinan NPCI Cepi Puad Ansori dan Asep Ilyas SH, terpaksa menunda pencairan insentif mengingat dana yang tersedia untuk keberangkatan ke Peparda 2022 sangat terbatas.

"Pengurus berinisiatif menunda pencairan agar mereka punya bekal ke Peparda. Kalau diberikan jauh sebelum ke Bekasi, mereka pasti enggak ada bekal,"

ujar Ketua dan Sekretaris NPCI Kota Tasikmalaya Cepi Puad Ansori dan Asep Ilyas SH, kepada kabar-priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, Selasa 20 Desember 2022.

Baca Juga: Setelah Pasar Ciawi Tasikmalaya Dua Kali Kebakaran, Sistem Keamanan Pasar Tradisional Harus Dievaluasi!

Mereka juga memasang finger print bagi pengurus yang piket yakni pengurus yang absen terpaksa insentif bulananannya dipotong untuk menambal operasional organisasi.

Pengorbanan berupa "puasa insentif" hingga pemotongan insentif itu nyatanya diganjar dengan prestasi membanggakan yakni Soni dkk sukses merebut peringkat enam.

Soni, pengurus sekaligus atlet para-atletik yang meraih dua medali emas, tak memungkiri  "puasa insentif" sempat mengganggu persiapannya menjelang Peparda 2022. Selain dapur keluarga terdampak, pemenuhan gizi juga terpaksa mengandalkan dana "talang tulung" dari rekan atau keluarga.

Baca Juga: Kasus Upaya Pembobolan 2 Mesin ATM Toserba di Jalan HZ Mustofa Tasikmalaya, SJ dan AF Dituntut 8 Bulan Penjara

Di samping itu, perlengkapan tanding seperti spike alias sepatu khusus atletik terpaksa harus bergantian dengan atlet lain. Harga sepatu yang cukup mahal membuat mereka tak kuasa untuk membelinya. Kendati demikian, cabor para-atletik sukses mengemas delapan medali emas, 12 medali perak dan lima perunggu.

Soni dan pengurus lain berharap agar pengorbanan itu bisa menjadi perhatian para pemangku kebijakan di Kota Tasikmalaya untuk lebih adil dalam memberikan dana hibah rutin untuk pembinaan dan pengelolaan organisasi itu. Karena bila melihat alokasi yang diberikan pada wadah organisasi olahraga lain, kata Cepi, jelas sangat jomplang.

"Untuk pembinaan atlet dan insentif pengurus juga bisa dicek atau dibandingkan jomplangnya dengan organisasi lain," ujar dia.

Baca Juga: Air Sungai Meluap, Jembatan Penghubung Tiga Kampung di Limbangan Garut Terputus

Jadi ketika ada harapan bantuan pemkot lebih proporsional, Cepi memandang hal itu menjadi sesuatu yang wajar. Malah kalau tak proporsional, pemkot bisa dinilai tidak adil dan kurang bijak mengapresiasi prestasi yang telah mereka raih.

Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Muslim MSi, tak menampik prestasi atlet NPCI Kota Tasikmalaya sangat luar biasa dan layak diganjar perhatian lebih sepanjang proporsional sesuai dengan kebutuhan pembinaan maupun operasional organisasi.

"Saya pun akan terus mendorong agar pemkot berupaya memfasilitasi kebutuhan NPCI Kota Tasikmalaya dengan lebih baik sebagai bentuk reward atas prestasi yang telah mereka tunjukan," ujar Muslim.*



Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah