Dikelola Profesional, Taman Satwa Cikembulan di Kadungora Garut Diperbolehkan Buka

20 Mei 2021, 06:23 WIB
Petugas kesehatan melakukan tes antigen terhadap sejumlah pengunjung Taman Satwa Cikembulan (TSC) yang berlokasi di wilayah Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut /kabar-priangan.com/ Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Meski sebagian besar kawasan objek wisata di Kabupaten Garut ditutup selama liburan Lebaran kemarin, akan tetapi ada juga objek wisata yang diperbolehkan tetap buka. Salah satunya objek wisata Taman Satwa Cikembulan (TSC) yang ada di wilayah Kecamatan Kadungora.

Pemkab Garut dan Satgas Covid-19 Kabupaten Garut, memperbolehkan TSC menerima kunjungan para wisatawan dengan catatan tetap melaksankan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat.

Baca Juga: Bupati Garut: Tempat Wisata Tidak Ditutup, Asal Pengunjung Tak Lebih 50 Persen

Hal ini guna mencegah terjadinya klaster wisata mengingat tingginya antusias masyarakat untuk mengisi liburan di tempat wisata.

Penanggung Jawab Taman Satwa Cikembulan, Wili Ariesta, menyebutkan penerapan prokes di lingkungan TSC harus benar-benar dilaksanakan untuk menjaga keamanan para pengunjung di tengah ancaman pandemi Covid-19.

Penerapan prokes dinilainya merupakan hal yang lebih utama dibandingkan yang lainnya
untuk saat ini.

Baca Juga: Akibat Penyekatan, Pengunjung TWA Gunung Papandayan Garut tidak Signifikan

"Kami tentu lebih mengutamakan penerapan prokes ketimbang hal yang lainnya di masa-masa pandemi Covid-19 seperti ini. Bagi kami, keamanan dan keselamatan pengunjung dan juga karyawan jauh lebih penting," ujar Wili, Rabu 19 Mei 2021.

Diakuinya, selama musim libur Lebaran tahun ini, TSC cukup ramai dikunjungi para wisatawan. Namun pihaknya tetap melakukan antisipasi dengan memberlakukan pembatasan jumlah kunjungan yakni maksimal 50 persen dari kapasitas TSC.

Pihaknya pun menurut Wili, pada awalnya sama sekali tak menduga jika akan banyak pengunjung yang datang ke TSC.

Baca Juga: Banyak Wisatawan Batalkan Kunjungan ke Garut, Akibat Penyekatan Arus Mudik

Kunjungan paling tinggi terjadi pada Sabtu dan Minggu (15-16 Mei 2021). Namun demikian, selain dua hari itu, pengunjung masih tetap ada dan mayoritas merupakan wisatawan lokal Garut.

Adanya kebijakan penyekatan menurut Wili sempat membuat pihaknya pesimis akan banyak berkurang wisatawan yang datang ke TSC.

Namun ternyata di luar dugaan, pengunjung masih banyak karena sebagian besar merupakan wisatwan lokalan Garut yang tentunya tak terkena aturan penyekatan.

Baca Juga: Wisatawan Terjebak Macet Berjam-jam di Kawasan Gunung Gelap Jalur Menuju Kawasan Wisata Garut Selatan

Untuk menghindari terjadinya kerumunan baik di pintu gerbang, loket pendaftaran, serta di dalam area TSC, tutur Wili, pihaknya pun memberlakukan berbagai aturan.

Salah satunya, pembelian tiket diimbau dilakukan oleh salah satu perwakilan keluarga atau rombongan sehingga tak ada antrean panjang atau kerumunan di loket pembelian tiket masuk.

Selain itu, jalan masuk kawasan TSC pun diatur sedemikian rupa agar tak lagi bersamaan dengan pengunjung yang mau keluar.

Baca Juga: Berkunjung ke Taman Bunga Nusantara Jangan Lupa Siapkan Masker dan Ikuti Protokol Kesehatan

Selain itu, jumlah orang yang berada di area kandang satwa atau sarana lainnya juga diatur sedemikian rupa untuk mencegah adanya kerumunan.

"Kalau keharusan untuk selalu menggunakan masker, cek suhu tubuh, dan cuci tangan, itu sudah pasti kita terapkan sejak lama. Bahkan untuk mengawasi para pengunjung, di TSC juga ditempatkan petugas ekternal mulai dari anggota TNI, Polri, Satpol PP, hingga petugas dari dinas kesehatan," katanya.

Tak cukup sampai di situ, Wili menyampaikan pihaknya juga menyiapkan petugas untuk melakukan tes antigen terhadap pengunjung dan karyawan.

Baca Juga: Pengelola Wisata di Sumedang Dinilai Telah Menerapkan Prokes

Memang tidak semua pengunjung dan karyawan diharuskan menjalani tes antigen akan tetapi dilakukan secara acak dan hasilnya semuanya dinyatakan negatif.

Ia berharap, penerapan prokes secara ketat di kawasan wisata yang dikelolnya itu diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pengunjung dari ancaman Covid-19.

Wili menyampaikan apresiasi terhadap Pemkab Garut dan Satgas Covid-19 yang memperbolehkan TSC buka dan dikunjungi wisatawan.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Pengunjung, Pemkab Bandung Tutup Sejumlah Objek Wisata

Karena hal ini menurutnya sangat besar dampaknya bagi pertumbuhan perekonomian warga sekitar.

"Alhamdulillah, dengan masih bisa beroperasinya taman satwa ini, seluruh karyawan bisa kembali bekerja dan mendapatkan penghasilan. Tak hanya itu, warga setempat juga bisa merasakan dampaknya karena mereka kembali bisa berjualan di sekitar area TSC, begitupun para pemuda yang biasa memberikan jasa parkir kendaraan." ucap Wili.

Rudiawan (45), salah seorang pengunjung TSC mengaku sangat nyaman dan merasa aman saat mengunjungi TSC. Penerapan prokes yang benar-benar dilaksanakan oleh pihak pengelola seolah mampu memberikan jaminan kepada para pengunjung terkait masalah keamanan dari resiko terpapar Covid-19.

Baca Juga: Kepadatan Arus Balik Lebaran Belum Terjadi, Antrean Kendaraan Justru terlihat di Jalur Tikus

"Alhamdulillah, sangat nyaman dan merasa aman karena melihat penerapan prokes yang serius dari pihak pengelola. Bahkan saya juga melihat ada sejumlah petugas mulai dari TNI, Polri, Satpol PP, hingga petugas kesehatan yang ikut mengawasi penerapan prokes di sini," komentar warga Kecamatan Karangpawitan ini.

Ia mengaku optimistis, jika semua pengelola tempat wisata di Garut bersikap profesional dalam menerapkan prokes seperti yang dilakukan pihak pengelola TSC, maka di Garut tak akan muncul klaster wisata Covid-19.***

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler