Pantia pelaksana Nyepuh telah membagikan undangan kepada masyarakat untuk menghadiri acara tersebut dengan tetap taat pada peraturan adat yang berlaku.
Kegiatan itu akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Maret 2023 atau 18 Sya’ban pukul 07.00 WIB sampai selesai. Acara tersebut akan diisi dengan dzikir, doa, salawat, dan pengagungan terhadap Yang Maha Kuasa.
Baca Juga: Bisa Serap Tenaga Kerja, Wabup Sambut Baik Kehadiran Citimall di Garut
Ada pun rangkaian acara Nyepuh akan dimulai dengan berjalan kaki bersama seluruh peserta dari rumah kuncen atau juru kunci, yaitu Maya Sumarni. Para peserta diharuskan mengunakan pakaian berwarna putih.
Lalu mereka berjalan menyusuri jalan desa Ciomas dengan lebar sekitar 2,5 meter. Kemudian berbelok ke pematang sawah, memasuki pintu masuk Hutan Geger Omas.
Para peserta lalu akan mengambil air untuk berwudhu, dan membawa air tersebut ke area pemakaman di dalam hutan.
Baca Juga: Marhaban Yaa Ramadhan, Berikut 12 Link Twibbon untuk Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriah
Di area pemakaman, terutama makam KH. Panghulu Gusti, peserta akan tawasul, yaitu mendoakan arwah para leluhur, berdzikir, dan bersholawat, kemudian menyiramkan air dari mata air keramat tersebut ke atas makam.
Peserta kemudian akan makan bersama dan menyaksikan pentas seni dari seniman setempat, seperti karindingan.
Pada tahun 2016, Pemerintah menetapkan kawasan Hutan Geger Omas sebagai kawasan konservasi ekosistem esensial.