KABAR PRIANGAN - Moderenisasi perkembangan zaman ikut serta mempengaruhi perkembangan pengguna bahasa.
Banyaknya penggunaan bahasa gaul yang mendominasi remaja dalam berkomunikasi, khususnya remaja Ciamis.
Kurangnya pengetahuan mengenai standar atau aturan dalam berbahasa sehingga remaja melupakan kaidah bahasa Indonesia, ditambah masuknya pengaruh budaya asing.
Baca Juga: Pencarian Pemancing yang Hanyut di Sungai Cisaruni Tasikmalaya Belum Buahkan Hasil
Bahasa merupakan sarana untuk mempermudah penyampaian gagsan, perilaku dan perasaan.
Bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai penghela ilmu pengetahuan.
Untuk mengurangi perluasan penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja anggota PIK-R, yang di sebabkan oleh rendahnya kesadaran, pengetahuan tentang aturan kaidah bahasa Indonesia maka keterampilan ini harus di asah melalui pelatihan-pelatihan.
Baca Juga: Viral! Larangan Buka Bersama Tuai Pro Kontra, Sekretaris Kabinet Pramono Anung Angkat Bicara
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Galuh (Unigal) Ciamis, Asep Hidayatullah, S.Pd., M.Pd, Sri Mulyani, Dra., M.Pd, dan Siti Andini S.Pd., M.Pd. mengadakan pelatihan yang merupakan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat Hibah Internal LPPM Unigal.
“Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk memperluas penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah bahasa dan mengurangi perluasan bahasa gaul sehingga penggunaan bahasa lebih efektif dan komunikatif sehingga penggunaan bahasa sampaikan pada fungsinya, yakni sebagai penghela ilmu pengetahuan," ujar Asep Hidayatullah, selaku ketua tim.
Baca Juga: Spanduk Kritikan Jalan Rusak di Garut yang Ditujukan ke Gubernur Jabar Lenyap
Sejak awal, pelatihan mendapat respon sangat baik dari seluruh peserta.
Selama pelatihan berlangsung seluruh peserta sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan dari tim pengabdi. Peserta juga aktif dalam berdiskusi dan mengerjakan kuis menulis formal dan non formal.
“Kami sangat berterima kasih telah diikut sertakan dalam pelatihan ini. Kami mendapatkan pengetahuan yang baru tentang Tata Bahasa Baku Bermuatan Karakter Pancasila, kami jadi memahami bagaimana menjaga bahasa Indonesia dan fungsinya dalam mengembangkan diri dan berkomunikasi," tutur Moch. Jembar, salah satu peserta pelatihan.***