Kewirausahaan Sosial Harus Terus Ditumbuhkan Pasca Pamdemi Covid-19

- 26 Desember 2021, 10:19 WIB
Tangkapan layar acara Seminar Nasional bertajuk "Social Entreprener" yang digelar secara zoom meeting oleh Fisip Unsil, Jumat, 24 Desember 2021.*
Tangkapan layar acara Seminar Nasional bertajuk "Social Entreprener" yang digelar secara zoom meeting oleh Fisip Unsil, Jumat, 24 Desember 2021.* /DOK FIsip Unsil/

KABAR PRIANGAN - Guna menumbuhkan motivasi bagi masyarakat agar bangkit bersama di masa pandemi Covid-19, Social Entrepreneurship atau kewirausahaan sosial wajib terus diperkuat.

Karena jika sudah tumbuh, diyakini bisa menciptakan kesempatan kerja terhadap lingkungan sosial-ekonomi masyarakat.

Jadi, tujuan utama social entrepreneur bukan hanya untuk memperoleh keuntungan seseorang melainkan  dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Baca Juga: Laga Penuh Emosional dan Dramatis, Indonesia Lolos ke Final Piala AFF Setelah Tumbangkan Singapura 4-2  

Hal itu dikatakan Guru Besar Politik dan Keamanan Unpad, Prof. Muradi saat menjadi pembicara dalam seminar nasional bertajuk “Social Entrepreneurship Pasca Pandemi Covid-19” yang diinisiasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Siliwangi, Jumat 24 Desember 2021.

"Ketika kewirauaahaan sosial tumbuh di lingkungan untuk sama-sama memanfaatkan ide maupun inovasinya dalam mengembangkan usaha, maka akan jadi solusi bagi kesejahreraan bersama," ujar Prof. Muradi.

Selain Muradi, seminar yang dilaksanakan melalui zoom meeting itu juga menghadirkan Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, Dosen Fisip Untirta, Leo Agustino, Ph.D, Kepala UPT Kewirausahaan Unsil, Euis Nurjanah, S.E, M.Ak.

Baca Juga: Masya Allah! Satu Kios di Pasar Kroya Ini Selamat dari Kebakaran. Lainnya Hangus Terbakar

Pembicara lainnya adalah Dosen Fisip Unsil, Fitriyani Yuliawati, S.IP. M.Si, Pelaku Usaha Looking Best, Redja Ramli dan Ketua BEM Unsil 2020, Jaka Pria Purnama.

Seminar itu sangat penting untuk membantu geliat pertumbuhan ekonomi yang mulai tumbuh saat pandemi mulai landai.

Seminar dengan konsep pembagian peran setiap narasumber ini menjadi menarik sebab terdapat beberapa peran, yakni pemateri, pemantik dan pembahas.

Baca Juga: Pertamina Jamin Pasokan BBM dan LPG Selama Natal dan Tahun Baru Aman

Pemateri yang menyampaikan materi terkait Social Entrepreneur dan pemantik yang memantik diskusi antar pembahas.

Hal ini menjadi konsep yang menarik karena setiap pembahas dapat menyampaikan sudut pandangnya masing-masing.

Euis Nurjana menyampaikan bahwa minat social entrepreneurship cukup tinggi dan inilah yang coba digerakkan oleh UPT Kewirausahaan untuk civitas akademika unsil saat terjun di lingkungan masyarakat dalam setiap program pengabdian kepada masyarakat atau kuliah kerja nyata.

Baca Juga: Tiga Oknum Anggota TNI AD yang Tewaskan Dua Sejoli dalam Tabrakan di Nagreg Terancam Hukuman Seumur Hidup

“Beragam kreasi, inovasi diterus didorong dalam menunjang kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Sementara Fitriyani Yuliawati menyebut, peran perempuan dalam hal ini juga sangat penting mengingat kaum hawa banyak terlibat dalam mengembangkan UMKM. 

Kegiatan ini diapresiasi oleh Menteri Koperasi dan UKM RI karena tema social entrepreneurship yang memang belum terlalu diperhatikan khalayak.

Baca Juga: Dua Sinterklas Hadir di Gereja Katolik Santo Yohanes. Rayakan Natal Sambil Hibur Anak-anak yang Divaksin

"Barangkali sudah diaplikasikan, tetapi mungkin belum menyadari. Makanya, kewirausahaan sosial harua terus ditumbuhkan," ujar Teten

Hal senada, dikatakan  Kepala Kantor Perwakilan BI Tasikmalaya, Darjana. Ia mengapresiasi  FISIP yang keilmuannya Sosial dan Politik mampu mengakomodir diskusi terkait kewirausahaan yang sesuai dengan keilmuannya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x