Sakola Motekar di Ciamis Ini Kembalikan Sistem Among Ki Hajar Dewantara dalam Proses Pendidikan

- 17 Desember 2023, 19:04 WIB
Sakola Motekar di Ciamis Jawa Barat ini tawarkan konsep pendidikan among ala Ki Hajar Dewantara.
Sakola Motekar di Ciamis Jawa Barat ini tawarkan konsep pendidikan among ala Ki Hajar Dewantara. /Kabar-Priangan.com/Rika Rostika Johara/

KABAR PRIANGAN - Sakola Motekar adalah sekolah warga yang terletak di lembur kaulinan Desa Cibunar, Ciamis, Jawa Barat, yang tercetus dari perkumpulan Gerakan Anak Bangsa (GERBANG). Sekolah ini berorientasi pada siapa pun adalah guru, dan dimana pun adalah tempat belajar.

Sakola Motekar digagas oleh Deni Weje, bernama lengkap Deni Wahyu Jayadi, pada tahun 2018. Berlokasi di ‘buruan’ (halaman depan-red) rumahnya. Seiring berjalannya waktu, ‘buruan’ tersebut terus berkembang dengan dilengkapi berbagai sarana dan prasarana untuk kegiatan belajar mengajar. Sarana dan prasarana seperti aula, panggung pertunjukan, perpustakaan, musola, dapur, dan ruang terbuka hijau.

Sakola Motekar menyelenggarakan pendidikan dengan berbagai jenjang, yang disebut Sekolah Reguler. Setiap jenjang diikuti oleh minimal satu orang murid dan maksimal 12 orang murid. Jenjang Calakan, untuk anak usia 7-11 tahun yang setara dengan program paket A, jenjang Binekas, untuk anak usia 12-15 tahun yang setara dengan program paket B, jenjang Rancage untuk usia 16-20 tahun setara dengan paket C, dan jenjang Masagi untuk usia 21-25 tahun.

Baca Juga: Pembekalan Diri untuk Siswa, SMP Terpadu Al-Istiqomah Tasikmalaya Gelar Program 'Leadership Training Student'

Selain jenjang pendidikan, Sakola Motekar juga memiliki beberapa jenis kelas, yaitu Kelas Regular, Kelas Perjodohan, dan Klub Keahlian. Kelas Regular meliputi empat jenjang di atas. Kelas Perjodohan atau transaksional yaitu ‘mak comblang’ dari warga atau masyarakat yang membutuhkan pelatihan tertentu dengan seseorang yang memiliki keahlian dan mau menyedekahkan ilmunya. Klub Keahlian yaitu merupakan kelompok hobi, perpanjangan dari Kelas Perjodohan yang masih ditekuni oleh para warga. Contohnya seperti alumni dari kelas Kawasan Ramah Pangan Lestari yang membuat klub pegiat pangan Ranji Mandoro, yang hingga saat ini terus difasilitasi oleh Sakola Motekar.

Selain itu, Klub Keahlian juga terlahir sebagai wadah pengembangan bakat dan minat, seperti kelompok musik Ki Pamanah Rasa yang merupakan binaan Sakola Motekar. Kelompok ini telah menjuarai Festival Gamelan Kiai Kanjeng dan tampil di beberapa event yang di gelar di beberapa kota seperti Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar.

Tak hanya memiliki berbagai sarana dan prasarana, Sakola Motekar juga mengadopsi pola pendidikan yang digagas oleh Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, yaitu Asuh, Asih, Asah, melalui moto “Ing ngarso sung tolodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”. Pola pendidikan asuh yang dianut Sakola Motekar menempatkan anak didik seperti anggota keluarga, yang disebut among dalam ajaran Ki Hajar Dewantara. Aspek penting yang ditekankan dalam pola ini adalah keteladanan, kehendak, dan dorongan.

Baca Juga: Upaya Membentuk Jiwa Sukarelawan Sejati, Korps Sukarelawan Unper Tasikmalaya Kembali Gelar Diklatasar ke-7

Pola Asih merupakan bentuk pembelajaran dengan menanamkan rasa cinta kasih, yang merupakan dasar dari kehidupan, pengejawanatahan dari ‘Rahmatan lil Alamin’. Pola ini menekankan aspek sikap, ahlak, nilai, dan moral. Salah satu metode pembelajarannya adalah dengan ‘kaulinan barudak lembur’.

Halaman:

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x