Bina Kerukunan Ratusan Siswa Joy Kids Kunjungi Kampung Kerukunan dan Ponpes di Ciamis

- 21 Februari 2024, 20:12 WIB
Pupuk rasa toleransi sejak dini, anak TK-SD Joy Kids National Plus Tasikmalaya mengadakan kunjungan studi dan persaudaraan ke Kampung Kerukunan Ciamis dan Pondok Pesantren Darussalam Ciamis, Rabu, 21 Februari 2024.
Pupuk rasa toleransi sejak dini, anak TK-SD Joy Kids National Plus Tasikmalaya mengadakan kunjungan studi dan persaudaraan ke Kampung Kerukunan Ciamis dan Pondok Pesantren Darussalam Ciamis, Rabu, 21 Februari 2024. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Persaudaraan dalam keberagaman yang menjadi kekuatan bangsa, perlu dipupuk serta dibiasakan sejak usia dini.

Hal tersebut mendorong ratusan anak TK-SD Joy Kids National Plus Tasikmalaya mengadakan kunjungan studi dan persaudaraan ke Kampung Kerukunan Ciamis dan Pondok Pesantren Darussalam Ciamis, Rabu, 21 Februari 2024.

Kegiatan yang diikuti sekitar 150 peserta yang terdiri dari siswa TK-SD (kelas 1-3) dan beberapa orang guru serta pendamping, tersebut dalam rangka implementasi projek penguatan profil Pelajar Pancasila serta kurikulum merdeka. 

Baca Juga: Jembatan Cilokat di Buniseuri Ciamis Terkenal Angker, Kerap Terdengar Suara Tangisan Wanita Misterius

"Ini diawali dengan kunjungan ke empat rumah ibadah yang ada di Kampung Kerukungan, Kampung Lebak Ciamis. Empat rumah ibadah itu adalah, Masjid Al-Mujahidin, Klenteng Hok Tek Bio, Litang Makin, dan Gereja Katolik St.Yohanes Ciamis," ungkap Kepala SD Joy Kids National Plus Tasikmalaya, Henny Wanti Tjoeng. 

Diakui Henny, nuansa persaudaraan dalam keberagaman terasa semakin kuat ketika para siswa Raudhatul Athfal Al-Fadliliyah dan Madrasah Ibtidaiyah Al-Fadliliyah Swasta Darussalam menyambut para siswa TK-SD Kristen Joy Kids di lapangan parkir Pondok Pesantren. 

"Tanpa ada rasa canggung, para siswa dari kedua sekolah ini saling bergandeng tangan dan berjalan beriringan memasuki Gedung Nadwatul Ummah. Di Gedung inilah, para siswa dari kedua sekolah yang notabene memiliki latarbelakang agama berbeda berdinamika dan bermain bersama tanpa memandang perbedaan agama, tapi sebagai sesama anak bangsa Indonesia," jelasnya. 

Baca Juga: Momen HPSN 2024, DPRKPLH Ciamis Ingatkan Pengurangan Sampah Kantong Plastik

Nilai-nilai persaudaraan dalam perbedaan agama juga diajarkan kepada anak-anak melalui dinamika permainan tradisional atau 'kaulinan baheula' yang difasilitasi oleh Kang Deni WJ dari Sakola Motèkar. 

Dengan kaulinan baheula, anak-anak diperkenalkan dengan nilai kejujuran, setia kawan, tanggungjawab, dengan tidak melupakan unsur kegembiraan.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x