Petani Harus Bisa Maksimalkan Pasar Daring

- 18 Februari 2021, 15:06 WIB
Meski belum maksimal, ceruk pasar dalam jaringan (daring) mulai digarap oleh kelompok wanita tani.
Meski belum maksimal, ceruk pasar dalam jaringan (daring) mulai digarap oleh kelompok wanita tani. /Irman S/

KABAR PRIANGAN - Meski belum maksimal, ceruk pasar dalam jaringan (daring) mulai digarap oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) AL-Fadillah Kelurahan Nagarawangi, Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.

Melalui pasar daring, sejumlah produk racikan KWT di bawah komando Ny.Tintin Rostiningsih SP dari mulai Tutug Oncom (TO), bunga telang hingga pupuk organik yang dipasarkan mulai mendapat lirikan dari konsumen secara meluas.

"Memang baru sekitar 30 persen dari total transaksi penjualan yang masuk lewat daring. Tetapi alhamdulillah sebagai langkah awal, hasil itu sudah cukup membantu dalam memasarkan produk yang dibuat para anggota KWT," kata Tintin kemarin.

Baca Juga: Soal Penyebaran Covid-19 di Pesantren, Wagub Jabar : Pesantren Diminta Jangan Abai Prokes

Dalam beberapa bulan setelah menggarap pasar daring, transaksi yang masuk menunjukan tren peningkatan.

"Ya kalau omzet total bisa lebih dari Rp 20 juta setiap bulan. Namun transaksi yang masuk lewat daring baru sekitar 30 persen," kata dia.

Istri dari Andri Priatna ini memaklumi bila ceruk pasar daring belum begitu eksis. Hal itu boleh jadi karena promosi yang dilancarkan belum maksimal.

Baca Juga: Duuuuh ! Bukannya Belajar, 11 Pelajar di Tasikmalaya Malah Kompak Mencuri di Sekolah

Walhasil, penjualan langsung masih mendominasi. Apalagi, sejumlah produknya banyak disimpan di sejumlah kios tani yang ada di wilayah Kota Tasik.

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah