Harga Rokok Naik, Kolbak (Komunitas Linting Bako) Bermunculan

- 18 Februari 2021, 13:16 WIB
SEORANG penjual tembakau di Pasar Banjar sedang memperlihatkan jenis-jenis tembakau yang dijual di tokonya, Jumat (5/2/2020). Sejak harga rokok jenis filter naik, permintaan tembakau mulai meningkat.*
SEORANG penjual tembakau di Pasar Banjar sedang memperlihatkan jenis-jenis tembakau yang dijual di tokonya, Jumat (5/2/2020). Sejak harga rokok jenis filter naik, permintaan tembakau mulai meningkat.* /Kabar-Priangan.com/D.Iwan/

KABAR PRIANGAN - Harga rokok mulai 1 Februari 2021 naik. Pemicu kenaikan harga rokok ini adalah naiknya tarif baru cukai hasil tembakau (CHT).

Kendati belum berdampak secara signifikan terhadap pedagang tembakau, namun kenaikan harga rokok kemasan filter ini membuat para pedagang tembakau ikut kecipratan rejeki.

Seorang Pengusaha Tembakau "Duren Simadu Mole & Flavour" Banjar, Joko Nurhidayat mengakui, kenaikan harga rokok belum berdampak secara signifikan terhadap penjual tembakau. Kendati demikian, dia mengaku memang kecipratan untung walau baru sedikit.

Baca Juga: Duuuuh ! Bukannya Belajar, 11 Pelajar di Tasikmalaya Malah Kompak Mencuri di Sekolah

Menurutnya, akibat naiknya harga rokok akibat kenaikan harga cukai, hal itu berdampak pada perubahan perilaku merokok para pecinta rokok.

Mereka yang biasanya merokok jenis filter yang terdapat pita cukai rokoknya, kata dia, mulai beralih kepada jenis rokok tembakau yang harganya lebih murah.

"Harga tembakau Duren Simadu yang diberlakukan selama ini bervariasi antara Rp 5.000 sampai Rp 20.000 per pcs. Dipastikan berani bersaing dengan harga rokok yang naik itu ," ujar Joko.

Baca Juga: Ini Kata Sarbumusi, KSPN dan KSBSI Soal Kasus BPJAMSOSTEK

Dijelaskan dia, tembakau linting menjadi alternatif bagi para perokok. Selain harganya relatif terjangkau, juga ngalinting menjadi salah satu warisan budaya leluhur bangsa Indonesia.

Halaman:

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x