Budidaya Jahe Merah Menjanjikan, Komodis ini Banyak Dicari, Diyakini Bisa Tingkatkan Imun Tubuh

- 13 Juni 2021, 22:39 WIB
Budidaya jahe merah di Kampung Parung, Desa Guranteng, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya.
Budidaya jahe merah di Kampung Parung, Desa Guranteng, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya. /kabar-priangan.com/ Ema Rohima/

KABAR PRIANGAN - Sejak Pandemi Covid-19, jahe merah menjadi komoditas pertanian yang banyak dicari. Tujuannya, untuk meningkatkan imun tubuh.

Meningkatnya permintaan jahe merah ini, menjadi peluang usaha di bidang pertanian.

Peluang inilah yang selanjutnya dimanfaatkan oleh H Ade Hidayat Suryawinata.

Baca Juga: Objek Wisata Gunung Galunggung Tasik Kembali Dibuka, Wisatawan Didominasi Para Goweser

Bersama kelompok wanita tani (KWT), ia membudidaya jahe merah di Kampung Parung, Desa Guranteng, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya.

Tanaman jahe merah tersebut dibudidayakan di lahan seluas 24 hektar.

Dalam lahan seluas itu menyerap tenaga kerja sebanyak 192 orang yang tergabung dalam kelompok wanita tani (KWT).

Baca Juga: Kala Malam Garut 'Tenggelam', Begini Penjelasan Kadishub Garut...

Penanggung jawab pengelola tanaman jahe merah, Taopik Hidayat mengatakan tingginya permintaan jahe merah menjadi peluang bisnis.

Kandungan Curcuma dalam jahe diklaim bisa berkhasiat untuk kesehatan dan mencegah tertularnya Covid-19.

Sehingga olahan berbahan dasar jahe menjadi buruan banyak orang.

Baca Juga: Pabrik Narkoba di Tasikmalaya Produksi Jutaan Pil Trihexyphenidyl, Diedarkan di Kalangan Anak Muda

Karena banyaknya permintaan di pasaran, komoditi jahe sempat sulit di dapat.

Jahe Merah

Di masa Covid-19 permintaan jahe merah kian meningkat karena diyakini dapat meningkatkan imun tubuh/ Foto: Ema Rohima
Di masa Covid-19 permintaan jahe merah kian meningkat karena diyakini dapat meningkatkan imun tubuh/ Foto: Ema Rohima

Kondisi inilah kemudian dimanfaatkan untuk usaha di bidang pertanian budidaya jahe merah oleh H Ade bersama masyarakat di Kampung Parung, Desa Guranteng.

"Budidaya jahe merah dilakukan sejak awal Pandemi Covid-19," kata Taopik kepada kabar-priangan.com, Minggu 13 Juni 2021.

Menurutnya, ide itu setelah melihat ada peluang di tengah Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Film Era Digital Dibedah Para Sineas Muda di Hotel Horison Tasikmalaya

Apalagi harga pasar jahe merah cukup tinggi, karena dipercaya memiliki khasiat baik untuk kesehatan.

Untuk lahan seluas 24 hektar, dibutuhkan bibit sebanyak 16 ton. Sementara dari tiap hektar bisa menghasilkan jahe merah kualitas baik sebanyak 8 hingga 10 ton.

"Adapun untuk pemasaran tidak sulit lagi, karena peluangnya cukup besar. Termasuk ke perusahaan, hanya saja tinggal penyesuaian harga," ucapnya.

Baca Juga: Anggota DPRD Minta Sekolah Tatap Muka di Kabupaten Tasikmalaya Segera Digelar

Opik sangat berharap dari budidaya jahe merah ini, bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di tengah Pandemi Covid-19.

Sehingga selain bisa menyerap tenaga kerja, juga bisa membantu di dalam perekonomian masyarakat sekitar.

"Saat ini masyarakat memiliki aktivitas baru dengan menanam jahe merah, sebagai penghasilan tambahan keluarga," ucapnya.***

 

Editor: Sep Sobar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah