Transformasi Digital, BPR/BPRS Dituntut Sediakan Sistem Keamanan IT yang Handal  

- 18 Juni 2022, 08:01 WIB
Dewan Komisioner LPS, Didik Madiyono saat memberikan paparan dalam acara The Finance Top 100 BPR Award 2022 di Jakarta, Jumat, 17 Juni 2022.*
Dewan Komisioner LPS, Didik Madiyono saat memberikan paparan dalam acara The Finance Top 100 BPR Award 2022 di Jakarta, Jumat, 17 Juni 2022.* /DOK LPS/

 

KABAR PRIANGAN - Anggota Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono mengimbau kepada BPR/BPRS agar mempersiapkan diri untuk dapat memetik manfaat transformasi digital sebanyak-banyaknya, namun tetap memitigasi risiko-risiko yang timbul.

Hal itu dikatakan Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono di acara The Finance Top 100 BPR Award 2022, yang digelar di Jakarta, Jumat, 17 Juni 2022.

"Digitalisasi merupakan keniscayaan bagi perbankan karena bank harus bisa adaptif dengan kebutuhan masyarakat,” kata Didik.

Baca Juga: Kasus Tabungan Macet di SD Darmaraja 2 Sumedang, Salah Satu Siswa Tabungannya Mencapai Rp10 Juta

Dia menambahkan, saat ini nasabah semakin menginginkan kecepatan dan kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan di tengah perkembangan teknologi informasi.

Ia menjelaskan, dalam menghadapi akselerasi transformasi digital khususnya di sektor perbankan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan BPR/BPRS dalam menghadapi risiko terkait keamanan data dan perlindungan konsumen yang memadai.

"Pemanfaatan teknologi serta penyediaan produk dan layanan perbankan berbasis digital sebenarnya memiliki sejumlah risiko keamanan seperti kebocoran data dan serangan siber, sehingga BPR/BPRS dituntut untuk mampu menyediakan sistem keamanan IT yang andal," jelasnya.

Baca Juga: Dinobatkan Jadi Man of The Match di Laga Persib Bandung Kontra Persebaya, Begini Kata Nick Kuipers

BPR/BPRS pun memiliki berbagai peluang yang bisa dieksplorasi. Antara lain, kata dia, pertumbuhan permintaan atas BPR/BPRS yang mampu menyediakan produk dan layanan perbankan berbasis digital yang inovatif dan variatif, murah, aman, serta mudah diakses.

"Semisal, Perbarindo juga bekerjasama dengan Finnet Indonesia untuk mengembangkan BPR e-cash, yaitu semacam uang elektronik berbasis mobile web,” katanya.

Contoh inisiatif selanjutnya yang sudah dilakukan, kata dia, pengembangan BPR Digi yang merupakan aplikasi mobile mirip mobile banking, namun hanya bisa digunakan untuk layanan dasar seperti cek saldo dan tidak bisa transfer dana.

Baca Juga: Siaran Langsung Kualifikasi MotoGP Jerman 2022 di Trans7. Simak Jadwal Acara Trans7 Sabtu 18 Juni 2022

"Mobile banking tersebut nantinya terdiri dari pembukaan deposito online, pembukaan tabungan online, penarikan tunai di ATM tanpa kartu, pembayaran, dan pembelian," jelasnya.

Hingga April 2022, dengan skema penjaminan hingga Rp2 miliar per nasabah per bank, terdapat 473.896.016 rekening bank umum atau sekitar 99,93 persen dari total rekening yang dijamin penuh oleh LPS.

Sementara jumlah rekening nasabah BPR/BPRS yang dijamin seluruh simpanannya per Maret 2022 adalah sebesar 99,98 persen dari total rekening atau setara dengan 14.515.423 rekening.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x