KABAR PRIANGAN - Dalam beberapa pekan terakhir ini harga telur tiba-tiba meroket hingga mencapai Rp35.000 perkg di Wilayah Jakarta.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan bahwa kenaikan harga telur terdongkrak karena penyaluran bantuan sosial (bansos) yang cair sekaligus untuk 3 bulan.
"Ini rapel tiga bulan, uangnya agak banyak, jadi permintaan (telur ayam) tinggi dalam lima hari, pasar kurang. Biasa pasar kaget, kalau supply kurang dikit, harga naik," kata Zulkifli.
Kenaikan harga telur kali ini sempat mengundang berbagai pertanyaan masyarakat, walaupun sebelumnya para peternak sudah memperingatkan adanya potensi akan ada kenaikan harga daging dan telur ayam ras.
Sejak sebelum lebaran beberapa waktu yang lalu para peternak ayam petelur dikabarkan tidak melakukan penambahan populasi sehingga harga telur dan ayam diprediksi akan terus naik.
Dikutip kabar-priangan.com dari PMJNews.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus menyoroti kenaikan harga telur akhir-akhir ini.
Baca Juga: Kronologis Bus DAMRI jurusan Jakarta-Cilacap Nyaris Terjun ke Sungai di Cipaku, Kabupaten Ciamis
Jokowi mengatakan bahwa kenaikan harga telur ini diakibatkan karena berbagai faktor, diantaranya adanya kenaikan harga pakan tenak yang menyebabkan kenaikan ongkos produksi.