Untuk pengadaan stok barang sepatu kini dirinya mencari barang ke berbagai kota di Indonesia, bahkan ke luar negeri seperti ke Thailand, Singapura.
"Kami cari segmen pembeli kelas menengah, makanya tidak memajang di kaki lima, kami coba buka toko supaya customer dapat langsung datang dan melihat berbagai pilihan variasi dari merk, size, maupun grade kualitasnya," kata Irvan.
Selain layanan toko secara offline, Irvan mengaku menawarkan barang-barangnya melalui siaran langsung di media sosial Tiktok, Instagram dan Facebook.
Untuk lebih menarik perhatian sewaktu live di media sosial barangnya pun dijual secara lelang. Terutama barang hasil Thrifting yang langka, bahkan tak jarang dirinya memberikan merchandise berupa t-shirt, jam tangan dan sepatu.*