Seorang ibu rumah tangga, Yani Wiyani (45), mengatakan kenaikan beras tersebut sangat berpengaruh pada kehidupan ekonomi keluarga. Apalagi sekarang tidak ada bantuan sosial dari pemerintah.
Ia harus mengurangi pengeluaran yang lain, agar bisa membeli beras. Yani berharap semoga harga beras segera normal kembali.
“Hoyong samirah-mirahna (ingin semurah-murahnya),” jawabnya ketika ditanya berapa normalnya harga beras.
Beras merupakan makanan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS) konsumsi beras tahun 2021 adalah 1,451 kg per kapita per minggu, sementara ketersediaan beras lokal terbatas.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan tingginya harga beras disebabkan oleh ketersediaan beras di pasaran yang terbatas.
Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin impor beras sebanyak 500.000 ton kepada Perum Bulog untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) pada akhir tahun 2022.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan data dari Kementrian Pertanian dan BPS. Dilansir dari Kementrian Pertanian Direktorat Jendral Tanaman Pangan, dikatakan bahwa stok beras nasional terus meningkat.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah, mengatakan stok beras mencukupi dan akan terus bertambah seiring dengan adanya panen tiap bulan hingga akhir Desember 2022.