Harga Terus Naik, Pedagang di Tasikmalaya Mulai Kesulitan Mendapat Pasokan Beras. Oni: Kasihan Pembeli

- 3 Februari 2023, 16:18 WIB
Oni Karsoni, pedagang beras, mengalami kesulitan untuk mendapat barang dagangannya.
Oni Karsoni, pedagang beras, mengalami kesulitan untuk mendapat barang dagangannya. /Kabar-Priangan.com/Rika Rostika Johara/

KABAR PRIANGAN - Di pasaran harga beras terus naik sejak November 2022, para pedagang dan pembeli di Kota Tasikmalaya pun mulai merasakan dampaknya.

Di Pasar Pancasila Kota Tasikmalaya, harga beras sudah naik Rp2.000 per kg dari sebelum terjadi kenaikan, pedagang menjual beras dengan kisaran harga Rp9.000-Rp11.000 per kg kini menjadi Rp11.000-Rp13.000 per kg. Itu pun di bawah kualitas beras sebelumnya.

Selain harga yang naik, pasokan beras pun sulit didapatkan seperti yang dialami oleh
pedagang warung, Oni Karsoni (54). Ia mengatakan harga beras yang dijual di warungnya terus naik.

Baca Juga: Rayakan Hari Valentine, Ini Rekomendasi 6 Cafe dan Resto Romantis di Bandung untuk Dinner bersama Pasangan

Mulanya harga beras yang ia jual Rp11.000 per kg namun kini harganya mencapai Rp12.500 per kg. Selain itu ia pun kesulitan mendapatkan barang dagangnya tersebut.

“Biasanya warung saya dapat kiriman 5 karung dari toko langganan, tapi sekarang hanya dijatah 2 karung. Kadang-kadang juga gak kebagian, saya jadi harus cari-cari ke tempat lain,” ujarnya.

Meski menurut Oni tidak ada penurunan jumlah atau protes dari pembeli. Namun kondisi tersebut dirasa memberatkan.

Baca Juga: 7 Tempat Wisata di Garut yang Paling Populer 2023, Bisa Nikmati Suasana Ala Ubud Bali atau Jurrasic Park

“Kalau bisa mah turun lagi harganya, kasihan yang beli,” kata Oni kepada kabar-priangan.com.

Seorang ibu rumah tangga, Yani Wiyani (45), mengatakan kenaikan beras tersebut sangat berpengaruh pada kehidupan ekonomi keluarga. Apalagi sekarang tidak ada bantuan sosial dari pemerintah.

Ia harus mengurangi pengeluaran yang lain, agar bisa membeli beras. Yani berharap semoga harga beras segera normal kembali.

Baca Juga: 4 Tempat Wisata di Kawasan Gunung Galunggung yang Bikin Adem, Cocok untuk Mengabadikan Momen Hari Valentine

“Hoyong samirah-mirahna (ingin semurah-murahnya),” jawabnya ketika ditanya berapa normalnya harga beras.

Beras merupakan makanan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS) konsumsi beras tahun 2021 adalah 1,451 kg per kapita per minggu, sementara ketersediaan beras lokal terbatas.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan tingginya harga beras disebabkan oleh ketersediaan beras di pasaran yang terbatas.

Baca Juga: Mengejar Matahari versi Keisya Levronka Trending di Youtube, Simak Lirik Lagu Lengkap dengan Chord Gitar

Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin impor beras sebanyak 500.000 ton kepada Perum Bulog untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) pada akhir tahun 2022.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan data dari Kementrian Pertanian dan BPS. Dilansir dari Kementrian Pertanian Direktorat Jendral Tanaman Pangan, dikatakan bahwa stok beras nasional terus meningkat.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah, mengatakan stok beras mencukupi dan akan terus bertambah seiring dengan adanya panen tiap bulan hingga akhir Desember 2022.

Baca Juga: Bosan Camilan Gitu-gitu Aja? Inilah Rekomendasi 7 Camilan Khas Korea yang Cocok dengan Lidah Kita!

Tapi kenyataan di lapangan harga beras sejak akhir tahun lalu terus naik, hal ini bisa berdampak pada bidang lainnya.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah