KABAR PRIANGAN – Kakapean yang berlokasi di jalan Bojongsari Maleber Ciamis ini pada awal didirikan hanya menjual menu-menu khas Korea Selatan seperti ramyeon, kimchi, dan tteokbokki yang dijual secara daring. Sang pemilik usaha, Febriana Sukwa Wandhani mulai menjalankan bisnis ini saat menjadi mahasiswa di Yogyakarta.
Secara perlahan, Kakapean milik Febriana ini menjadi usaha yang dijalankannya selepas menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang pendidikan bimbingan dan konseling.
Dalam kesempatan wawancara yang dilakukan Kabar-Priangan.com pada Minggu, 14 Mei 2023, Febri mengatakan alasannya membuka Kakapean. “Saat itu drama Korea sedang booming banget, jadi banyak orang yang penasaran dengan semua hal berbau Korea, termasuk makanan,” ujar Febriana.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner di Tasikmalaya yang Lagi Hits. Rekomendasi Bagi yang Suka Makanan Pedas!
Dengan boomingnya drama Korea, Febri melalui usaha Kakapean-nya tersebut merasakan buah manis dari fenomena tersebut. Ia pun mulai mendaftar sebagai merchant di aplikasi ojek online dan menjalankan usahanya secara daring dan luring selama bertahun-tahun. Namun, karena diterima bekerja sebagai guru BK di salah satu SMA swasta, Febri kemudian mejalankan usahanya secara daring di hari kerja dan menyediakan layanan luring hanya pada hari libur atau atas reservasi pelanggan. Kakapean juga hadir setiap hari Minggu di kawasan pasar mingguan BMX Ciamis dari pagi hingga siang hari.
Febri juga mengatakan bahwa saat ini, Kakapean tidak hanya menyajikan makanan khas Korea dengan segmen pasar remaja hingga dewasa, tapi juga menyasar segmen anak-anak dengan menyediakan jajanan anak-anak seperti cireng, cipuk, basreng, otak-otak, dan sosis gulung mie.
Hal ini dilakukan Febri untuk menyiasati agar usahanya tetap bertahan ditengah-tengah banyaknya saingan dimana mereka menjual harga lebih murah dari Kakapean, selain tetap menjaga kualitas dari menu khas Korea yang dijualnya. Demi menjaga kualitas inilah, Febri tetap menjaga Kakapean menyajikan menu Korea dengan tidak menghilangkan cita rasa aslinya, sehingga akan dirasa masih asing di lidah karena bumbunya yang otentik.
Untuk menu-menu selain ramyeon, seperti tteokbokki, odeng, dan kimchi, Febri membeli bumbu-bumbu dasar dari toko khusus makanan Korea dan tidak meracik sendiri. Hal inilah yang membuat harga jual menu Korea di Kakapean lebih tinggi dari pada para pesaingnya.
“Sekarang saingan jadi lumayan banyak, harga jual mereka juga di bawah Kakapean. Saya berusaha menjaga kualitas menu Korea yang ada di Kakapean dengan membeli bumbu dasar dari toko khusus makanan Korea dan tidak meracik sendiri, agar para pembeli mendapatkan rasa yang otentik,” ungkap Febriana.
Hal itu jugalah yang menjadikan Kakapean berbeda dengan kedai-kedai di Ciamis yang menyajikan menu Korea.
Baca Juga: Ini 6 Tempat Makan Legendaris di Bogor, Wisata Kuliner yang Wajib Dicoba!
Saat ini, dengan berubahnya segmen pembeli, Febriana mengaku tidak mempermasalahkan dengan perubahan citra Kakapean. “Yang penting modal bisa muter,” pungkasnya sambil tersenyum.***