Marak Kekerasan pada Perempuan, Sebagian Besar oleh Eks Pacar. Berikut Faktor Penyebab yang Perlu Diketahui

- 22 Mei 2023, 16:10 WIB
Maraknya kekerasan pada perempuan di Indonesia masih menjadi persoalan yang cukup serius.
Maraknya kekerasan pada perempuan di Indonesia masih menjadi persoalan yang cukup serius. /Antara/

1. Budaya Patriaki

Budaya Patriarki merupakan budaya yang menempatkan pihak laki-laki sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam sebuah relasi. Budaya ini terbentuk akibat proses sosial yang terus menerus sehingga menghasilkan ketimpangan bagi keduanya.

Baca Juga: Hadapi Persaingan Usaha, Kini di Kakapean Ciamis Ada Cireng hingga Cipuk Selain Ramyeon, Kimchi dan Tteokbokki

Laki-laki mendapatkan peran-peran signifikan dan strategis yang memiliki kekuasaan penuh pada pengambilan keputusan maupun dalam aktivitas lainnya.

Adapun kaum hawa mempunyai stigma kedua di masyarakat dan keluarga, yaitu menempatkan perempuan sebagai pihak inferior yang tidak mempunyai kuasa utuh dan penuh terhadap dirinya maupun lingkungannya.

Budaya patriarki inilah yang kerap kali digunakan oleh pihak laki-laki dalam konteks kekerasan pada perempuan, untuk melakukan intimidasi baik secara fisik maupun psikis.

Budaya tersebut dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk melegalkan dan melanggengkan perbuatannya sehingga kekerasan pada perempuan terus terjadi.

Baca Juga: Tips Diet Ala Karina Aespa: Makan Banyak tapi Badan Tetap Ideal, Ini Rahasianya

2. Faktor Ekonomi

Budaya patriarki tidak lepas dengan masalah ekonomi. Perempuan ditempatkan pada ranah domestik dan bertanggungjawab pada keberlangsuangan stabilitas dalam rumah tangga.

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah