Network
KABAR PRIANGAN - Sangat penting bagi manusia untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan menjaga gula darah tetap terkendali. Terutama bagi kamu yang memiliki berat badan yang tidak proporsional dan gula darah yang tidak normal.
Perhitungan kalori terhadap diet direkomendasikan sebagai metode mengatur berat badan dan menjaga angka-angka penting bersama dengan pengobatan medis yang diperlukan. Namun, menghitung kalori membutuhkan banyak usaha dan disiplin. Ada metode lain yang bisa kamu lakukan selain penghitungan kalori dan pengobatan medis yang menghabiskan waktu lama.
Ini metode lain yang kamu bisa lakukan untuk menurunkan berat badan dan gula darah yang ternyata ampuh. Puasa Intermiten merupakan langkah yang bisa kamu lakukan yang telah terbukti dari sebuah penelitian Journal of American Medical Association (JAMA). Ini menjadi solusi metode penurunan berat badan dan diabetes tipe 2 yang bahkan lebih ampuh dari pembatasan kalori meskipun puasa ini juga menawarkan manfaat lain secara universal. Puasa juga terbukti bermanfaat bagi kadar HbA1C dan mengatur kadar gula.
Baca Juga: Banyak Penyakit Mengintai, Ini 10 Tips Hadapi Suhu Panas akibat Cuaca Ekstrem Agar Tubuh Tetap Sehat
Para peneliti melaporkan tingkat HbA1 menurunkan (kadar gula) pada kelompok makan dengan batasan waktu dan pembatasan kalori. Penulis utama studi tersebut Krista Varady, PhD dari Departemen Kinesiologi dan Nutrisi, Universitas Illinois Chicago mengatakan bahwa “Penelitian kami menunjukkan bahwa makan dengan batasan waktu mungkin merupakan alternatif yang efektif untuk diet tradisional bagi orang-orang yang tidak dapat melakukan diet tradisional atau kelelahan karenanya,” jelas Varady. “Bagi banyak orang yang mencoba menurunkan berat badan, menghitung waktu lebih mudah daripada menghitung kalori,” imbuhnya.
Cara Mencoba Puasa Intermiten
Untuk menurunkan berat badan dengan puasa intermiten, kamu tidak harus terdiagnosa diabetes tipe 2. Meskipun siapapun, termasuk pasien diabetes harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum melakukan perubahan pada pola makan atau kebiasaan makan.
Setelah ahli kesehatan berlisensi memberi izin kepada kamu, biasakan diri dengan berbagai jadwal puasa intermiten diantaranya:
1.Makan selama delapan jam dan kemudian berpuasa selama 16 jam.
2.Variasi lain dari metode ini, seperti 14:10 atau 20:4.
