Mendengar itu, Upit membesarkan hati suaminya dengan mengatakan mereka masih memiliki Kardiman.
Mendengar nama anak angkatnya disebut, Hadi teringat kebiasaan Kardiman yang kerap kali berjinkrak-jingkrak ketika mendengar lagu rock.
Lelaki itu menduga Kardiman sama seperti mereka, kesepian. Oleh karenanya ia berjingkrak-jingkrak untuk mengusir sepi.
Dalam drama yang pentaskan Ngaos Art, carpon ini disunting sedemikian rupa sehingga terdapat beberapa perbedaan dengan versi carponnya. Salah satu hal yang nampak sangat berbeda adalah akhir cerita.
Jika dalam carpon dikisahkan Hadi memperagakan apa yang selalu dilakukan Kardiman ketika mendengar musik rock, tidak demikian dalam versi dramanya.
Baca Juga: Spanduk Kritikan Jalan Rusak di Garut yang Ditujukan ke Gubernur Jabar Lenyap
Baik dalam versi bahasa Indonesia maupun bahasa Sunda, pasangan suami isteri itu sekadar masuk ke dalam rumah.
Dalam versi bahasa Sunda, keduanya kembali bertengkar setelah terdengar suara kecapi yang biasanya mengawali lagu Cianjuran.
Dalam versi bahasa Indonesia, keduanya masuk ke suatu ruangan seperti hendak melakukan ibadah shalat.