Ngaos Art Tasikmalaya Kedatangan Dua Tamu Istimewa. Bawa Sampah dan Ada juga Bawa Empat Sehat Lima Cucu

- 5 Juni 2023, 09:50 WIB
suasana pertunjukan Tangan Kecil Aini di Studio Ngaos Art Tasikmalaya dari SMAN 16 Garut.
suasana pertunjukan Tangan Kecil Aini di Studio Ngaos Art Tasikmalaya dari SMAN 16 Garut. /Dok. Ikhsan Taufik Maulana/

KABAR PRIANGAN - Studio Ngaos Art Tasikmalaya menggelar dua pementasan monolog pada Kamis, 1 Juni 2023, malam. Pementasan tersebut dibawakan oleh seorang siswa SMA dan seorang guru SMP. Kegiatan itu merupakan ajang silaturahmi setelah dua bulan paska libur lebaran Yayasan Ngaos Art tidak menggelar pertunjukan.

Para aktor dan tim pendukung dari pementasan tersebut telah berkumpul di studio Ngaos Art sejak pagi hari. Mereka melakukan sejumlah persiapan untuk pementasan yang memiliki tema tentang kelestarian lingkungan hidup.

Pementasan pertama berjudul “Tangan Kecil Aini”, naskah karya Tia Setiawati, dibawakan oleh aktor Vira Aulia, siswi kelas XI SMA 16 Garut, Jawa Barat, disutradarai oleh Ikhsan Taufik Maulana, produksi JimArt Foundation.

Baca Juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Sejarah dan Tema Peringatannya Tahun 2023

Tangan Kecil Aini bercerita tentang seorang siswi SMA yang harus menggantikan tugas emaknya mencari uang dengan mengolah sampah, karena emak sedang sakit, dan ayahnya telah meninggal dunia.

Awalnya Aini merasa ‘minder’, tapi setelah ia belajar lokakarya pengolahan sampah, ia menemukan cara untuk mengubah sampah menjadi barang yang bernilai, salah satunya baju yang terbuat dari sedotan.

Baju tersebut kemudian ia jual melalui platform digital dengan cara lelang, dan terjual dengan harga Rp 1 juta. Aini merasa senang, dan kemudian merubah rumahnya menjadi tempat pameran benda-benda unik dan berharga yang terbuat dari sampah.

Baca Juga: Terhimpit Ekonomi, Sejumlah Mahasiswa STMIK Tasikmalaya Tak Bisa Lanjutkan Perkuliahan

Selain untuk mendapatkan uang, upaya itu ia lakukan juga untuk menjaga bumi dari perubahan iklim, perusakan lingkungan, dan memanfaatkan barang bekas menjadi barang yang bernilai, sehingga dapat mengurangi volume sampah.

Pementasan itu merupakan program dari Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2023 tingkat Kabupaten. Vira Aulia merupakan juara pertama dalam ajang tersebut dan akan mewakili Kabupaten Garut ke jenjang Provinsi Jawa Barat.

Pementasan kedua berjudul “#$%^&*” (tidak dapat dibaca) oleh seorang guru dari SMPN 1 Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang Aldi Ernawan alias Dodoy. Pertunjukan itu disutradarai oleh AB Asmarandana berdasarkan naskah yang ditulis juga olehnya.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Jabar, OS Disebut-sebut Terlibat dalam Kasus Dugaan Pemotongan Dana Banprov TA 2020

Pertunjukan ini menggunakan bahasa sunda, dengan genre komedi. Bercerita tentang perjalanan seorang ‘Dhodho’ (menunjuk ke dada).

Dengan medium wayang kontemporer yang menggunakan tangan kosong sebagai wayang itu sendiri, Dhodho bercerita tentang pasangan petani yang tak kunjung mempunyai anak. Kemudian secara tiba-tiba mereka menemukan bayi harimau yang kemudian dirawat seperti anak sendiri.

Tapi Dhodho tidak meneruskan ceritanya, sebab ia jadi teringat pada para guru bangsa, lalu Megawati dan Puan Maharani, cucu dari Sang Proklamator.

Dhodho pun mangatakan bahwa cucu adalah sumber kalsium yang dibutuhkan oleh tubuh, bagian dari ‘empat sehat sehat lima cucu’.

Baca Juga: Ini 3 Komunitas Bersih-bersih Sungai yang Kegiatannya Viral di Medsos!

Penting bagi kita semua untuk meminum cucu, dan jika kita minum dalam satu percucuan, maka akan menjadi saudara.

Kata-kata Dhodho itu membuat penonton terpingkal-pingkal. “Jika cucu ini dapat menghibur kalian yang menonton, setidaknya saya tahu, bahwa kalian telah dihancurkan kehidupan sehingga perlu minum cucu,” ujar Dhodho  diakhir pertunjukan.

Perhelatan tersebut diakhiri dengan sesi diskusi. Suasana studio Ngaos Art cukup riuh dengan beragam komentar. Beberapa memuji, beberapa mencela.

Diantara mereka juga ada yang mempersoalkan tentang visi estetika dalam sebuah pertunjukan.

Baca Juga: 8 Ide Tindakan Nyata Mendukung ‘BeatPlasticPollution’ untuk Laut Bersih yang dapat Anda Lakukan

Bagi masyarakat teater, hal itu diyakini merupakan sesuatu yang sangat penting.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x