Ramai di Media Sosial, Simak Sejarah Gerakan BDS yang Serukan Boikot Produk Israel dan Tiga Tuntutannya

- 2 November 2023, 15:42 WIB
Ilustrasi, Sejarah dan tuntutan gerakan BDS yang serukan boikot produk Israel/Pexels
Ilustrasi, Sejarah dan tuntutan gerakan BDS yang serukan boikot produk Israel/Pexels /

KABAR PRIANGAN - Menyusul konflik panjang antara Palestina-Israel, seruan boikot produk Israel pun kini ramai diperbincangkan di media sosial. Pembahasan mengenai seruan boikot produk Israel tak lepas dari gerakan BDS yang diharapkan oleh aktivis pro Palestina dapat menjadi tekanan bagi Israel.

Lantas apa itu gerakan BDS yang menyerukan boikot produk Israel? Bagaimana sejarah adanya gerakan BDS dan apa saja tuntutannya? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Sejarah Gerakan BDS

Boycott, Divestment, and Sanctions (BDS) merupakan gerakan yang menyerukan untuk memboikot produk-produk Israel. Sebagaimana arti dari singkatan BDS tersebut, yaitu boikot, divestasi, dan sanksi.

Meski tengah hangat diperbincangkan saat ini, tetapi pada faktanya gerakan BDS telah ada sejak bertahun-tahun yang lalu.

Baca Juga: Semangka Menjadi Simbol Solidaritas Palestina, Bagaimana Sejarahnya? Simak di Sini

Gerakan BDS telah muncul sejak tahun 2005 sebagai bentuk perlawanan masyarakat terhadap apa yang dilakukan Israel yang dinilai telah merampas hak warga Palestina dan juga tak mematuhi hukum internasional.

Melansir dari laman resmi bdsmovement.net, adanya gerakan BDS ini awalnya terinspirasi dari sebuah gerakan sosial di Afrika Selatan. Gerakan sosial yang telah berhasil di Afrika Selatan itu merupakan gerakan sosial anti apartheid.

Gerakan BDS ini didirikan oleh berbagai pihak seperti para pekerja, pengungsi, organisasi perempuan, hingga badan masyarakat sipil Palestina lainnya. Tujuan gerakan BDS ini tak lain ialah untuk menghentikan tindakan kolonialisme yang dilakukan Israel kepada para penduduk atau warga Palestina.

Gerakan BDS ini tidak hanya menggaungkan untuk memboikot produk-produk Israel saja. Akan tetapi, BDS juga menyerukan kepada masyarakat untuk memboikot produk yang diyakini terlibat dalam penindasan warga Palestina.

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x