KABAR PRIANGAN - Konflik antara Iran dan Israel memengaruhi sektor perekonomian bangsa-bangsa di dunia termasuk Indonesia, karena harga minyak akan melonjak dengan pesat akibat pengaruh konflik tersebut.
Ekonom Mari Elka Pangestu mengingatkan pemerintah RI, akibat dari lonjakan harga minyak di dunia, tidak menutup kemungkinan akan memberikan pengaruh terhadap perekonomian di Tanah Air. "Gejolak harga minyak, inflasi, dan gejolak harga komoditi yang lain juga akan memengaruhi Indonesia,” kata Ekonom Mari Elka dikutip Antara pada Senin, 15 April 2024.
Baca Juga: Sudah Diserahkan ke Pihak Keluarga, Ini Nama 12 Korban Kecelakaan Maut di Tol Jakarta-Cikampek KM 58
Pembalasan Iran
Pascaserangan yang dilakukan Iran terhadap Israel sebagai balasan atas serangan brutal Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus Suriah sebelumnya, kecenderungan akan mengalami eskalasi, berdampak terhadap ketidakpastian dan ketegangan serta berpengaruh kepada ekonomi dunia serta Indonesia.
Salah satu permasalahan cukup sentral yang kemungkinan akan terjadi yaitu dampak jalur perdagangan global di Terusan Suez yang merupakan jalur perdagangan utama antara Eropa dan Asia. Hal tersebut tentu akan berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah, hingga bermuara pada penurunan bond yield dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Baca Juga: Baru Mau Mudik? Ada Tiket Promo Nih Buat 46 Kereta Api Berikut dari Kelas Ekonomi hingga Eksekutif
“Dengan harga minyak di luar hal terkait dengan inflasi dan harga produksi naik, tentunya masalah kepada anggaran dan fiskal. Defisit anggaran dan fiskal karena kalau harga naik tentunya subsidi BBM juga akan naik ya kecuali harga BBM-nya mau dinaikkan,” ucapnya.
Prediksi inflasi era Presiden Jokowi
Dampak dari konflik bilateral ini tentu sangat merugikan kehidupan global bangsa-bangsa di dunia, untuk itu pemerintah baik Periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau periode yang akan datang perlu seksama terhadap prediksi inflasi yang mungkin terjadi.