Mahasiswa Ajak Warga Batasi Penggunaan Plastik dan Memilah Sampah

2 Maret 2021, 19:03 WIB
Peringatan hari sampah nasional, PMII Komisariat Unsil ajak warga Tamansari Kota Tasikmalaya, batasi penggunaan plastik dan memilah sampah. /kabar-priangan.com/Erwin RW/

KABAR PRIANGAN - Gerakan membatasi sampah plastik dan penggunaan plastik di Kota Tasikmalaya harus ada andil dari seluruh elemen, serta melibatkan warga. Sebab, masalah sampah adalah masalah bersama.

Dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), PMII Komisariat Universitas Siliwangi ajak warga Kelurahan Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya untuk peduli kondisi sampah di sekitar, dengan tema sinergitas upaya pengelolaan sampah dari masyarakat oleh masyarakat untuk masyarakat.

Sebanyak 20 orang warga masyarakat Kelurahan Tamansari. Diberikan pemahaman mengenai memilah dan memilih serta pengolahan sampah.

Baca Juga: Bola Panas Kasus Bansos Terus Menggelinding, Anggota Dewan Provinsi Disebut-sebut Terseret Pusaran Bansos

"Peringatan hari peduli sampah nasional yaitu salah satunya komitmen gerakan bersama, pilah sampah dari rumah, deklarasi batasi sampah plastik dan pilah sampah," kata ketua panitia, Restu Wijaya Dimas, Selasa, 2 Maret 2021.

Dikatakannya, dalam peringatan hari sampah ini juga digelar expo potensi kelola sampah dan karya pengelolaan sampah, dialog interaktif HPSN, pelatihan pengelolaan sampah, gerakan menanam pohon dan penyematan patriot sampah untuk masyarakat Tamansari dan kader PMII Komisariat Universitas Siliwangi.

"Isi kajian dari dialog interaktif salah satunya yaitu membahas mengenai kepelatihan pengelolaan sampah," katanya.

Baca Juga: Walah! Anggota Polresta Tasik Mendadak Dites Urine, Ada Apa?

Salah satu pemateri dari Dinas Lingkungan Hidup Bidang Pengelolaan Sampah Dewi mengatakan, bahwa mainset hari ini mengenai sampah adalah banyak persepsi kotor, bau, jorok, tidak berguna. Namun sampah bisa menjadi barang berharga yang tak ternilai harganya.

"Banyak orang menilai sampah hanya barang yang tidak diinginkan melainkan bagaimana kita merubah masyarakat dengan pengelolaan sampah," ujarnya.

Ia pun menjelaskan produk dari dinas lingkungan hidup yaitu bisa memanfaatkanya dengan membuat eco break, kerajinan berupa tas, dan pemilahan sampah antara sampah organik anorganik dan sampah residu.

Baca Juga: Takut Disuntik, Anggota Satpol PP Sumedang Teriak Histeris Saat Divaksin

"Kader PMII harus mampu menjembatani dan menyampaikan sosialisasi ke masyarakat betapa pentingnya menjaga lingkungan sekitar," katanya.

Kabid Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup mengatakan, kondisi TPA Ciangir saat ini sudah melebihi kapasitas. Sehingga untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA Ciangir tersebut, dilakukan pemilihan dan pemilahan sejak dari rumah tangga.

Selain itu, mengaktifkan bank sampah guna memberikan edukasi kepada masyarakat agar sampah yang bisa diolah dan bernilai ekonomi dipilah.

Di dalam Undang undang nomor 18 tentang 2008 tentang pengelolan sampah dan Peraturan pemerintah nomor 81 tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga. Sudah jelas dalam pengolahan sampah.

Baca Juga: Nama Aminudin Bustomi Mencuat, Digadang-gadang Sebagai Calon Wakil Walikota

Akan tetapi kesadaran warga yang minim berimbas terhadap masih banyaknya sampah di Kota Tasikmalaya yang berserakan.

"Kami mengingatkan momen peringatan hari peduli sampah nasional ini, kita jadikan kerangka refleksi bagaimana kejadian pada TPA Leuwigajah di Cimahi yang mengalami longsor dan menyebabkan korban jiwa. Tentunya di TPA Ciangir jangan sampai terjadi," katanya.

Kondisi lokasi TPA Ciangir, kata Iwan, yang seharusnya diperlebar malah belum diperlebar. Dalam artian TPA ini sudah over load kelebihan muatan. Untuk itu betapa pentingnya, memilah, mengolah mendaur ulang kembali sampah.

Baca Juga: Seluruh Anggota TNI AU Divaksin ,Djoko: Lanud Siapkan Fasilitas Vakinasi untuk Masyarakat Umum

"Di tengah tengah heterogenitas yang ada dalam kehidupan bermasyarakat, kita harus mengambil peranan penting dan juga kebermanfaatan untuk saling menjaga dan mengawal mengawasi dan memonitoring perilaku masyarakat dan pentingnya menjaga lingkungan sekitar," ungkapnya.

Karena, lanjut Iwan, masih banyak mindset masyarakat yang memandang sampah sebagi barang yang hina dan tidak berharga. Semoga kader PMII kedepanya bisa saling bahu-membahu bersama steakholder tertentu megubah mindset masyarakat betapa pentingnya menjaga lingkungan sekitar.***

 

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler