Warga Pakualam Sumedang, Tolak Kehadiran BUMD Kelola Objek Wisata Buricak Burinong

5 April 2021, 17:37 WIB
Pengunjung menikmati tempat kuliner di kawasan wisata Buricak Burinong di Dusun Cisema, Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang /kabar-priangan.com/ Nanang Sutisna/

KABAR PRIANGAN - Warga Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang menolak kehadiran BUMD Kampung Makmur sebagai pengelola kawasan wisata Buricak Burinong yang berada di wilayah Dusun Cisema. 

Warga beralasan, penolakan didasari beberapa pertimbangan, di antaranya akibat adanya penetapan tiket masuk yang terlalu mahal yang dimungkinkan berimbas pada berkurangnya pengunjung. Kemudian terkait penetapan prosentase kios di sentra kuliner yang membebani pedagang.

"Intinya warga kecewa. Puncaknya kemarin pas memprotes tiket masuk ke kawasan wisata yang dipatok oleh pengelola dalam hal ini BUMD Kampung Makmur terlalu mahal," ujar Kades Pakualam, Sopian Iskandar, Senin 5 April 2021.

Baca Juga: Rumah Panggung Berikut Warung di Dusun Pasirbiru Sumedang, Ludes Dilalap Api

Ia menyebutkan, warga telah menandatangani penolakan tersebut dan disampaikan ke pemerintah desa.

Atas aspirasi tersebut, Sopian, akan menyampaikan ke pihak BUMD Kampung Makmur dan pemerintah daerah.

Sopian menambahkan, pada dasarnya pemerintah desa tidak mempersoalkan siapapun yang akan mengelola kawasan wisata Buricak Burinong.

Baca Juga: Ciptakan Rasa Aman di Bulan Ramadan, Polres Sumedang Gelar 'Operasi Pekat Lodaya'

Namun semua potensi, diharapkan bisa dilibatkan guna menumbuhkan ekonomi warga yang notebene sebagai warga tersebut adalah eks genangan Waduk Jatigede.

Warga tersebut, ujar Sopian, telah kehilangan mata pencaharian karena lahan pertaniannya tergusur pembangunan waduk.

"Jangan sampai masyarakat kami hanya jadi penonton. Harus sebaliknya warga kami lah yang harus sejahtera dengan adanya kawasan wisata Buricak Burinong ini," tutur Sopian.

Ia mengutarakan, ada aspirasi warga yang mengingingkan pengelolaan kawasan wisata Buricak Burinong dikelola oleh pemerintah desa melalui Bumdes. Sehingga mutlak pendapatan bisa dirasakan oleh masyarakat desa.

Baca Juga: Kisruh Kasus Bansos Kabupaten Tasikmalaya, Pemilik Lembaga Terus Diintervensi

"Bisa saja Bumdes tiga desa (Pakualam, Karangpakuan dan Cigintung) diberdayakan mengelola kawasan wisata dan didampingi oleh pemerintah daerah dalam hal ini BUMD Kampung Makmur. Sehingga prosentase dari berbagai keuntungan bisa langsung dirasakan warga desa," ujarnya.

"Pihak Pemdes juga pernah mempertanyakan apakah ketika pengelolaan kawasan wisata Buricak Burinong oleh BUMD Kampung Makmur bisa menyejahterakan masyarakat. Jika tidak, ya, percuma," katanya lagi.

Ia mengakui, setelah adanya protes warga atas kebijakan pengelolaan kawasan wisata, pihaknya telah berdiskusi dengan pihak BUMD Kampung Makmur.

Namun dalam pertemuan itu belum ada kesepakatan satu sama lain. "Intinya jangan sampai kami punya wilayah tapi tidak menikmati hasilnya," ucapnya.***

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler