Masih Berpotensi Terjadi Pergerakan Tanah di Babakan Kopo, BPBD Sumedang Siapkan Penanganan Lanjutan

13 April 2021, 14:28 WIB
Warga beserta Tagana dan BPBD masih tetap siaga memantau perkembangan bencana pergerakan tanah di Babakan Kopo Sumedang. /kabar-priangan.com/Taufik R/

KABAR PRIANGAN - Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), baru-baru ini telah selesai melakukan penelitian dan kajian terhadap bencana pergerakan tanah yang terjadi di Dusun Babakan Kopo RT 05/01, Desa Tanjungwangi, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang.

Dari hasil penelitian tersebut, Badan Geologi PVMBG menyimpulkan bahwa kondisi tanah di Dusun Babakan Kopo, ternyata masih berpotensi terjadi gerakan tanah tipe lambat yang berpotensi menjadi tipe cepat.

Pergerakan tanah seperti ini, kemungkinan akan terus terjadi selama daerah tersebut masih diguyur hujan dengan intensitas tinggi atau curah hujan di atas normal.

Baca Juga: Ramadan Adalah Miniatur Wadah Kontestasi Umat dalam Menjalankan Kehidupan di Dunia

Guna menindaklanjuti hasil kajian dari Badan Geologi PVMBG tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Sumedang, kini mulai menyiapkan beberapa langkah penanganan untuk mengantisipasi bencana pergerakan tanah susulan di Dusun Babakan Kopo, Desa Tanjungwangi itu.

Seperti diungkapkan Plt. Kepala BPBD Kab. Sumedang Hj. Yanuarti Kania Dewi, melalui Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kab. Sumedang, Adang, Selasa, (13/4/2021).

"Sebagai tindak lanjut atas hasil kajian dari PVMBG tersebut, kami saat ini sudah mulai merumuskan beberapa langkah antisipasi," kata Adang.

Baca Juga: Alun-alun dan Mesjid Agung Sumedang Ternyata Tempat Favorit Ngabuburit Bupati Dony Semasa Kecil

Salah satu langkah yang telah dilakukan BPBD dalam upaya menindaklanjuti hasil kajian tersebut, lanjut Adang, diantaranya melakukan koordinasi dengan Pemerintah Desa dan Kecamatan setempat, serta mensosialisasikan beberapa hal yang direkomendasikan Badan Geologi terkait hasil dari kajian yang telah dilakukannya di lokasi bencana pergerakan tanah.

Termasuk mulai menempatkan warga terdampak yang selama ini mengungsi di GOR Desa Tanjungwangi, ke rumah keluarga atau kerabat dekatnya, supaya lebih aman dan nyaman saat mereka akan menjalani ibadah puasa.

"Agar warga terdampak merasa lebih nyaman saat berpuasa, kami bersama Pemerintah Desa Tanjungwangi, sebelum bulan Ramadan kemarin telah melakukan program sisipan. Yaitu, menempatkan warga terdampak di rumah penduduk lain yang lokasi rumahnya lebih aman, untuk sementara waktu. Selama mereka di tempat pengungsian barunya, segala kebutuhan logistik pasti akan dibantu oleh Pemkab Sumedang," kata Adang.

Baca Juga: Terminal Indihiang Tasikmalaya Mulai Berlakukan Tes GeNose kepada Penumpang

Adapun untuk langkah penanganan lanjutan, menurut Adang, belum lama ini BPBD juga telah menggandeng PVMBG untuk melakukan kajian terhadap salah satu lokasi tanah kas desa yang bakal dijadikan tempat relokasi bagi warga terdampak bencana pergerakan tanah di Dusun Babakan Kopo.

Alternatif relokasi ini, lanjut Adang, dipandang penting untuk dipertimbangkan, mengingat berdasarkan keterangan masyarakat setempat bencana pergerakan tanah di Dusun Babakan Kopo itu ternyata sudah pernah terjadi pada tahun 2005 silam.

Jika memang demikian, berarti ada potensi terjadi siklus pergerakan tanah di perkampungan tersebut.

Baca Juga: Pemkot Tasikmalaya Tertibkan Reklame Tidak Berizin

"Kami khawatir akan terjadi siklus pergerakan tanah di lokasi itu. Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, maka kami berencana akan merelokasi warga. Salah satu lokasi yang dipilih dan telah dianggap layak untuk tempat relokasi itu, rencananya di Lapang Sepakbola. Selain lokasinya dekat dengan pemukiman mereka, lapang itu pun statusnya merupakan tanah kas desa Tanjungwangi," tutur Adang.

Mengenai rencana lokasi ini, tambah Adang, tentunya sudah berdasarkan kajian PVMBG, dan hasil kajian sementara, lokasi yang akan dijadikan tempat relokasi tersebut telah dianggap layak atau aman untuk dijadikan kawasan hunian.

Untuk itu, BPBD bersama Pemerintah Desa Tanjungwangi, kini mulai mensosialisasikan rencana tersebut kepada masyarakat, dalam hal ini warga terdampak bencana.

Baca Juga: Perpanjang SIM Secara Online, Berikut Langkah-langkah yang Harus Diikuti

"Pada saat sosialisasi awal, warga terdampak tampaknya sangat merespon. Mereka semuanya menyatakan siap untuk direlokasi," ujar Adang.

Adapun mengenai kebutuhan anggaran untuk relokasinya, nanti akan dibahas manakala proses kajian dan rumusan langkah-langkah penanganannya selesai dibuat oleh BPBD.

"Jadi sekarang kami akan selesaikan dulu proses kajian dan rumusan langkah yang akan kami lakukan di lapangannya dulu. Setelah semuanya selesai, kami akan langsung melaporkannya ke pimpinan. Supaya nantinya, pimpinan memiliki dasar untuk pertimbangan beliau pada saat akan mengeluarkan kebijakan dalam penanganan bencana pergerakan tanah di Babakan Kopo tersebut," ujarnya.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler