Kritik Sekretaris Komisi 2 DPRD Jabar Tentang Menara Kujang Sapasang Direaksi Keras Ketua Kadin Sumedang

29 Mei 2021, 07:23 WIB
Desain Menara Kujang Sapasang dan Masjid yang direncanakan akan dibangun di kawasan Jatigede.* /Instagram.com/@ridwankamil/

 

KABAR PRIANGAN - Sejumlah elemen masyarakat di wilayah Kabupaten Sumedang, belakangan ini dibuat kesal dengan munculnya pernyataan Sekretaris Komisi II DPRD Jawa Barat di sejumlah media online.

Betapa tidak, di saat warga Sumedang mendambakan adanya pengembangan wisata di kawasan Waduk Jatigede, tiba-tiba saja wakil rakyat tersebut malah mengkritisi soal bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat senilai Rp 100 miliar.

Dana sebesar Rp 100 miliar itu akan dikucurkan untuk pembangunan Menara Kujang Sapasang di destinasi wisata Panenjoan, Desa Jemah.

Baca Juga: Dua Pria Mabuk Serang Markas Koramil Pameungpeuk. Video Penyerangan Viral di Medsos

Reaksi atas pernyataan Sekretaris Komisi II DPRD Jabar ini, tentu bukan hanya dilontarkan para Kepala Desa dan tokoh masyarakat Jatigede saja, melain disesalkan pula oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Sumedang.

Sejak munculnya pernyataan Sekretaris Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat itu, Ketua Kadin Sumedang H. Thomas Darmawan, langsung membuat siaran pers guna menanggapi pernyataan tersebut.

Dalam siaran persnya itu, H. Thomas, mengatakan bahwa Kadin Sumedang beserta seluruh Asosiasi yang tergabung di dalamnya, sangat mendukung penuh rencana Pemkab Sumedang dan Provinsi Jawa Barat untuk membangun Masjid dan Menara Kujang Sapasang di kawasan wisata Panenjoan Jatigede.

Baca Juga: Damai! Sempat Bentrok, LSM Gibas dan Ormas Pemuda Pancasila Berakhir Islah

Menurut Thomas, program pembangunan Masjid dan Menara Kujang Sapasang ini, merupakan sebuah usulan Pemkab Sumedang sejak tahun 2020, pada saat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, melakukan kunjungan ke Jatigede.

“Kami sangat heran dengan anggota DPRD yang mempermasalahkan rencana pembangunan Menara Kujang Sapasang,” kata dia.

Padahal menurutnya, rencana kegiatan pembangunan ini, merupakan program yang diadjukan sejak tahun 2020, dan tentu sudah dibahas di Dewan. “Kenapa baru dipermasalahkan sekarang? Jangan cari pangung di Sumedang,” kata Thomas.

Baca Juga: Video Bugil Siswi SMP Tawarkan Open BO, Bikin Heboh Kota Santri. KPAI Akan Berikan pendampingan Psikis

Thomas juga melayangkan kritikan terhadap anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Sebab menurut dia, jika para wakil rakyat benar-benar peduli terhadap masyarakat, mereka seharusnya justru mesti menambah anggaran untuk mendanai program yang lainnya.

“Kalau memang peduli, sejak tahun lalu tambah dong. Jangan cuman Rp100 miliar. Jadi Rp 250 miliar misalnya melalui tambahan aspirasi dari dewan. Bukan malah mempermasalahkan,” tutur Thomas.

Dikatakan Thomas, selama ini masyarakat Jatigede sudah banyak menderita akibat adanya pembangunan Waduk Jatigede.

Baca Juga: Calon Kades di Cibunar Garut Meninggal Dunia Saat Kampanye

Karena dengan adanya waduk tersebut lahan-lahan garapan yang menjadi sumber kehidupan warga di sana, kini hilang tergenang.

“Peupeuriheun korban OTD, ganti rugi sahayuna ti jaman Orde baru. Peupeuriheun keur pandemi hese usaha. Dengan adanya pembangunan ini diharapkan akan menyerap tenaga kerja lokal. Dan lebih jauhnya akan melahirkan destinasi wisata baru di Sumedang," ujarnya.

Thomas yang juga merupakan Ketua Badan Promosi Pariwisara Daerah Kabupaten Sumedang ini, meyakini bahwa destinasi wisata yang dibangun itu akan menjadi magnet tersendiri untuk meningkatkan kunjungan wisata di Sumedang.

Baca Juga: Polisi Amankan Ayah dan Anak Pelaku Pembacokan yang Sebabkan Suka Tewas Menggenaskan

“Ini ikon baru Sumedang, dalam mewujudkan Sumedang menjadi Kabupaten pariwisata. Selain akan menarik minat wisatawan untuk datang ke Jatigede, Menara Kujang Sepasang yang akan dibangun itu akan memberikan harapan bagi kami,” ucapnya.

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler