Gubernur Klaim Penggangguran di Jabar Turun Meski Masa Pandemi

8 Juni 2021, 20:19 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memberikan sambutan sekaligus memaparkan kondisi perekonomian di Jawa Barat di hadapan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. /kabar-priangan.com/Aris MF/

 

KABAR PRIANGAN - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mengatakan, meski di tengah pandemi covid-19 yang berkepanjangan, namun tingkat penganguran di Jawa Barat telah turun dari 10 persen dan kini hanya 8,7 persen.

Begitu pula dengan tingkat pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 tahun 2021, dikatakan Emil, Jawa Barat sudah mengalami peningkatan dari minus 5,4 persen sekarang naik menjadi minus 5,8 persen.

Hal itu diutarakan Emil, sapaan Gubernur Jabar di hadapan Wakil Presiden RI, KH. Ma'ruf Amin, ketika menghadiri peresmian Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas serta Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan di Pondok Pesantren Cipasung Singaparna, Selasa, 08 Juni 2021.

"Bahwa tingkat pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 tahun 2021, Jabar sudah mengalami peningkatan dari minus 5,4 persen sekarang naik menjadi minus 5,8 persen. Termasuk tingkat penganguran yang saat muncul pandemi tahun 2020 mencapai 10 persen, sekarang menjadi 8,7 persen," ujar Emil.

Baca Juga: Wapres Resmikan 1.014 BLK Komunitas se-Indonesia di Cipasung, KH. Maruf Amin : Tantangan SDM Makin Ketat

Ia mengatakan atas nama pemerintah Jawa Barat sangat berterima kasih kepada Wapres Ma'ruf Amin, yang telah sukses membuka Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan serta BLK Komunitas di Ponpes Cipasung.

Menurutnya, kehadiran Wapres bersama Menteri Tenaga Kerja dan Wakil Ketua DPR RI dalam acara kewirausahaan BLK Komunitas di Tasikmalaya, bukan tidak berlasan.

Pasalnya ia menilai jika produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Jabar terbilang tertinggi dan paling produktif se-Indonesia.

"Banyak yang bertanya kenapa Jawa Barat yang dipilih?. Karena dari segi produktivitas SDM kita tertinggi se-Indonesia. Termasuk kedua terbaik dari segi pembangunan baik jalan tol maupun bandara udara," kata Emil.

Baca Juga: Potret Masyarakat di Pinggiran Tasik, Ratusan Warga Bergantung Hidup dari Sampah

Ia menambahkan, dua minggu yang lalu serapan ekonomi di Jabar sudah membaik walaupun tidak semua bidang. Maka dengan diresmikannya BLK Komunitas ini mudah-mudahan bisa menyerap tenaga kerja dan masyarakat bisa berdaya saing.

Dia menambahkan, saat ini BLK Komunitas di Jawa Barat ada 217 komunitas, berkat dukungan masyarakat dan pemerintah jumlahnya terus bertambah. Sebab pada intinya, terang dia, membangun negara bukan tugas pemerintah saja, akan tetapi tugas bersama-sama dalam membangun perekonomian.

Emil menyebut, peran BLK Komunitas sangat penting dalam penguatan daya saing dan menyerap tenaga kerja serta peningkatan ekonomi kerakyatan.

 "Semoga dengan kehadiran BLK komunitas dapat mengurangi tingkat penganguran di Indonesia. Dengan tingkat penyerapan tenaga kerja dan daya saing masyarakat," ujarnya.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler