KABAR PRIANGAN - Ratusan massa Aliansi Aktivis dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya (Almumtaz) kembali melakukan unjuk rasa, Kamis, 19 Agustus 2021. Dalam aksinya Almumtaz menyuarakan sejumlah permasalahan yang tengah terjadi.
Diantaranya Almumtaz Kota Tasik meminta pergerakan Aliran Sesat Syi'ah yang akan merayakan Ritual Asyuro 10 Muharram harus dicegah.
Termasuk mengecam tentang kesesatan aliran Bahaiyah, serta menolak kebijakan diskriminatif terhadap ummat Islam dari dampak pemberlakuan PSBB dan PPKM.
Dalan aksinya Almumtaz juga menolak kebijakan dan penyimpangan syariat dalam peribadahan umat Islam, salahsatunya terkait salat Jumat dua gelombang, serta menolak kriminalisasi ulama. Almumtaz juga meminta agar pemerintah segera mengelar pendidikan di sekolah.
"Segera laksanakan pendidikan yang profesional yaitu Pembelajaran Tatap Muka untuk mencetak anak bangsa yang beriman dan berakhlaqul karimah sesuai amanat Undang-Undang," teriak salah seorang orator di mobil komando saat orasi di depan pintu masuk Bale Kota Tasikmalaya." sambungnya.
Massa aksipun aksi meminta agar Pemkot segera melaksanakan kegiatan pemulihan ekonomi masyarakat dengan segala kegiatannya agar kembali normal dan lain sebagainya.
Sementara itu Sekda Kota Tasik, Ivan Dicksan usai menerima massa aksi mengatakan apa yang disampaikan massa aksi sebenarnya sudah diberlakukan di Kota Tasikmalaya dan yang tak dinginkan masa juga tak dilaksanakan di Kota Tasik.
"Seperti salat Jumat dua gelombang tak ada di Kota Tasik," ujar Ivan.
Sedangkan untuk pendidikan tatap muka lanjut Ivan, sudah dimulai sejak beberapa hari lalu walaupun masih terbatas. Kemudian soal vaksinasi, sama sekali tak ada unsur paksaan kepada warga yang belum divaksin," tuturnya.
Adapun terkait pemulihan ekonomi ujar Ivan aktivitas masyarakat pun saat ini telah dilonggarkan semenjak Kota Tasik masuk pada pase Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) lepel 3.***