Dua Guru Sekolah Dasar di Kota Tasikmalaya Terpapar Covid-19, Pemkot Evaluasi PTM Menyeluruh

22 September 2021, 19:25 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Budiaman Sanusi /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Dua tenaga pengajar (guru) honorer yang mengikuti tes CPNS melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) terkonfirmasi positif Covid-19.

Keduanya diketahui terkonfirmasi positif Covid-19 pada saat melakukan ditest swab ketika akan mengikuti seleksi PPPK yang digelar di Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Ilmu Komputer (STIMIK) Jalan RE Mardanita Kota Tasikmalaya.

Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Budiaman Sanusi saat dikonfirmasi wartawan, Rabu, 22 September 2021.

Menurut Budiaman, kedua guru honorer tersebut mengajar di dua sekolah dasar di Kota Tasikmalaya yaitu satu guru mengajar di SD Gunung Lipung 3, dan satu guru mengajar di SD Gudang Uyah.

Baca Juga: Universitas Siliwangi Salah Satu Lokasi Serbuan Vaksinasi Merdeka Serentak 96 Titik di Indonesia

Terkait itu lanjut Budiaman pihaknya langsung melakukan evaluasi dan melakukan rapat kordinasi dengan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S).

"Ya kita evaluasi itu dan terus melakukan rakor dengan K3S. Tapi tak bisa semua karena keterbatasan masalah covid juga," ujar Budiaman.

"Sejumlah kepala sekolah SD perwakilan dari 10 kecamatan juga sudah melakukan rapat bareng," katanya menambahkan.

Bahkan lanjut dia, dengan adanya dua guru yang positif, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di kedua sekolah itu sempat dihentikan sementara. Tetmasuk kata dia, dua sekolah itu sudah melakukan koordinasi dengan puskesmas setempat. Sehingga petugas puskesmas telah melakukan tes swab kepada para guru dan siswa di dua sekolah tersebut.

"Dari hasil itu, kemarin sudah ada laporan tak ada yang positif lagi. Sekolah sudah mengajukan lagi untuk PTM, saya persilahkan. Sekarang sudah mulai PTM lagi," kata dia.

Namun demikian lanjut Budiaman, pihaknya akan terus melakukan evaluasi dalam pelaksanaan PTM di sekolah. Dimana sejauh ini, baru ada dua kasus guru yang positif.

Baca Juga: Ketua DPRD Ingatkan Agar Pengangkatan Jabatan Eselon 2 Diperhatikan Pula Ahlaknya

"Alhamdulillah untuk tingkat SMP tak ditemukan yang terkonfirmasi, hanya yang SD itu aja," kata Budiaman

Apabila ke depan kembali ditemukan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah, ia meminta sekolah dapat langsung berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk melakukan penelusuran. Sekolah juga diminta menghentikan PTM sementara, sampai dapat dipastikan tak ada penularan ke guru dan siswa lainnya.

Budiaman juga berharap, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya bisa melakukan tes swab acak secara berkala di sekolah, untuk memastikan pelaksanaan PTM tetap aman.

"Kalau bisa dilakukan tes swab acak di sekolah-sekolah, jadi ada kepastian PTM tetap aman," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasik Asep Hendra mengatakan, pihaknya langsung melakukan penelusuran usai terdapat laporan adanya dua guru yang terkonfirmasi tersebut.

Penesuran ujar Asep, dilakukan di sekolah tempat dua guru itu mengajar.

"Kita sudah lakukan tes swab kepada guru dan siswa di sekolah mereka. Tinggal menunggu laporan hasilnya," kata Asep.

Baca Juga: Jelang Persib vs Borneo FC: Ezra Cedera, Robert Siap Duetkan Lagi Geoffrey Castillion dan Wander Luiz

Asep juga mengatakan, sejauh ini Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya belum memiliki program untuk melakukan tes swab acak ke sekolah-sekolah. Namun, ia mengimbau semua pihak terkait tetap melaksanakan PTM dengan menerapkan prokes secara ketat.

"Yang kami harapkan kerja sama dengan dinas pendidikan, karena masih ada beberapa guru yang belum divaksin, mungkin yang saat itu berhalangan, sehingga kita minta agar segera divaksin," ujarnya.

Pihaknya juga menegaskan, sampai saat ini di Kota Tasikmalaya belum ada kluster sekolah dari tatap muka terbatas yang telah berjalan.

"Tidak ada dan semoga jangan sampai ada," katanya.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler