Dua Orang Meninggal Saat Jalani Ritual Gaib di Pantai Santolo Garut, Polisi Kejar Sang Dukun

20 Desember 2021, 20:16 WIB
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dede Sopandi menyampaikan keterangan pers, Senin 22 Desember 2021.* /Kabar-Priangan.com/Aep Hendy

KABAR PRIANGAN - Dua warga Kabupaten Garut meninggal dunia serta seorang warga kritis saat menjalani ritual gaib. Polisi kini sedang melakukan pengejaran terhadap dukun yang memimpin jalannya ritual.

Kapolsek Cikelet, Iptu Solah Parwani, menyebutkan saat ini pihaknya sedang melakukan pendalaman kasus menyusul adanya dua orang yang meninggal dunia serta seorang kritis saat menjalani ritual gaib.

Dua warga yang meninggal Rabu 15 Desember 2021 malam itu Ajat Sudrajat, warga Kecamatan Tarogong Kaler, dan Nurdin, warga Kecamatan Tarogong Kidul. Ritual gaib tersebut disebut-sebut untuk menarik atau menggandakan uang dari alam jin dengan melakukan sejumlah persyaratan. 

Baca Juga: Dinilai Telah Harumkan SMK Yapsipa Tasikmalaya, Gan Gan Wigandi Sekolah Gratis Sampai Lulus

Salah satu persyaratan yang harus dijalani orang yang ingin mendapatkan uang dari alam ghaib yakni memakan daging domba.

Ritual dipimpin oleh seorang dukun berinisial A dan dilaksanakan di salah satu penginaopan yang ada di kawasan pinggir Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut. 

"Saat ini kami sedang melakukan pendalaman menyusul adanya dua orang warga yang meninggal dunia saat menjalani ritual penarikan atau penggandaan uang dari alam gaib," ujar Solah saat konferensi pers di Mapolres Garut, Senin 20 Desember 2021.

Baca Juga: Dukung Wisata Waduk Jatigede, Kementerian PUPR Bangun Jalan Lingkar Utara Kawasan Jatigede

"Kebetulan ritual dilaksanakan di wilyah kami yakni di sebuah penginapan di pinggir Pantai Santolo," ujarnya, menambahkan.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, tutur Solah, kedua orang tersebut meninggal tak berapa lama setelah memakan daging domba yang disiapkan sang dukun. Memakan daging domba merupakan salah satu syarat yang harus dilakukan dalam pelaksanaan ritual gaib tersebut.

Diungkapkannya, selain ada dua orang yang meninggal dunia, seorang lainnya langsung sakit setelah ikut memakan daging domba tersebut.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Kemana 68 Makam Keramat di Waduk Jatigede Sumedang yang Dulu Dinilai Sakral?

"Daging domba sebanyak 1,5kg tersebut diolah dengan cara dikukus dan oleh sang dukun kemudian diberikan kepada tamunya untuk dimakan sampai habis," ucap Solah.

Menurutnya, hingga saat ini masih dilakukan pendalaman apakah dua orang yang meninggal dunia serta satu orang yang sakit itu akibat keracunan dari daging domba yang mereka makan atau bukan.

Pihaknya pun telah memintai keterangan dari sejumlah saksi serta telah mengamankan sejumlah barang bukti untuk mengungkap kasus ini. "Untuk membantu proses penyelidikan, TKP yakni sebuah penginapan di pinggir Pantai Santolo kini telah kami beri garis polisi," kata Solah.

Baca Juga: CERITA WADUK JATIGEDE, Teka-teki Sosok Ular Raksasa yang Menampakan Diri di Seputar Waduk Jatigede Sumedang

"Kami juga sudah meminta keterangan saksi-saksi serta mengamankan sejumlah barang bukti antra lain panci, tempat sambal, serta uang yang masih menempel di kardus yang mereka gunakan untuk ritual," katanya.

Berdasarkan keterangan saksi, kata Solah, kedua korban diketahui sempat memakan daging domba beberapa saat sebelum meninggal. Tak lama kemudian, kedua korban tak sadarkan diri dan kemudian dibawa ke Puskesmas terdekat.

Namun sayang, nyawa kedua orang tersebut tak bisa diselamatkan dan keduanya meninggal setibanya di puskesmas.

Baca Juga: Dukung Wisata Waduk Jatigede, Kementerian PUPR Bangun Jalan Lingkar Utara Kawasan Jatigede

"Selain dua orang meninggal, ada juga satu orang yang mengalami kritis serta masih menjalani perawatan dan ia juga diketahui ikut memakan daging domba yang diolah sang dukun," ujar Solah.

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Dede Sopandi menyampaikan, kasus ini kini sedang dalam proses penyelidikan. Polisi juga tengah melakukan pengejaran terhadap sang dukun berinisial A yang memimpin jalannya ritual.

Dari hasil penyelidikan sementara, tambah Dede, pihaknya juga menduga aksi ritual yang dilakukan sang dukun hanya modus dari aksi penipuan yang dilakukannya terhadap para korban.

Baca Juga: Ini Kata Bupati Sumedang Tanggapi Syukur Massal di Jalan yang Dilakukan Warga Desa Cipanas Tanjungkerta

Ia mengaku bisa menarik benda-benada gaib termasuk uang atau disebut juga dengan penggandaan uang.

"Kami sedang mengejar sang dukun yang juga diduga telah menjadi pelaku penipuan dengan modus ritual untuk penarikan uang gaib," ucap Dede.

Masih menurut Dede, berdasarkan keterangan sementara bahwa ritual ghaib itu dilakukan dengan modus agar para korban mendapatkan uang dengan cara yang mudah melalui media makanan dan kambing.

Baca Juga: Jelang Nataru Harga Sejumlah Bahan Pokok Naik, Wali Kota Tasikmalaya Menganggap Hal Wajar

"Dari modus tersebut, kami meyakini penipuan tersebut berkedok ritual yang dilakukan
inisial A yang mengaku sebagai dukun," kata Dede.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler