Sepanjang Januari 159 Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Telan Korban Jiwa, Dua Anak Meningal Dunia

25 Januari 2022, 09:15 WIB
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra. /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Belum genap satu bulan memasuki tahun 2022, kasus anak meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali terjadi di Kota Tasikmalaya.

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya melaporkan, seorang anak berusia 12 tahun asal Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, meninggal dunia karena demam berdarah pada Hari Minggu 23 Januari 2022 saat menjalani perawatan di RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, meninggalnya anak itu merupakan kasus kematian kedua akibat DBD di Kota Tasikmalaya pada tahun 2022.

Baca Juga: Buntut Tendang Pemain Persib Bandung, Bek Borneo FC Rifad Marasabessy Disanksi PSSI

Kedua korban meninggal dunia akibat DBD masih berusia anak-anak. 

"Anak yang meninggal karena DBD yang pertama itu kan yang meninggal tanggal 17 Januari lalu. Nak kemarin, 23 Januari ada seorang lagi kasus anak meningal akibat DBD saat dirawat di Rumah Sakit," kata Asep Hendra, Selasa 24 Januari 2022.

Asep Hendra menjelaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus kematian anak akibat DBD tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 25 Januari 2022: Ada yang Ingin Menjadi Kekasih Taurus. Lalu Bagaimana dengan Aries dan Gemini?

Sebab ujar dia, meski rumahnya berada di Kecamatan Cibeureum, sekolah anak tersebut berlokasi di wilayah Kahuripan, Kecamatan Tawang, yang merupakan salah satu wilayah endemik DBD di Kota Tasikmalaya.

"Kita masih melakukan penyelidikan anak tersebut tertular di mana. Kadang kan tertular tak harus di rumah," ujar Asep Hendra.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, sepanjang 1-24 Januari 2022 terdapat 159 kasus DBD.

Baca Juga: BPN Garut Lantik Satgas PTSL, Sekda: 20 Ribu Sertifikat Sudah Diberikan ke Masyarakat

Sebanyak 143 kasus di antaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit dan dua kasus berakhir meninggal dunia. 

Namun demikian ujar Asep Hendra, total kasus DBD saat ini masih belum melebihi jumlah kasus pada momen yang sama di tahun sebelumnya.

"Tahun lalu, selama Januari saja sudah lebih dari 200 kasus," katanya.

Baca Juga: LIVE Drama Musikal Istimewa Misteri Gunung Merapi. Simak Jadwal Acara Indosiar Selasa, 25 Januari 2022

Asep menambahkan, sejauh ini, wilayah dengan sebaran kasus DBD tertinggi di Kota Tasikmalaya adalah Kelurahan Kersamemak, Kecamatan Kawalu.

Di kelurahan tersebut selama Bulan Januari 2022 setidaknya terdapat 14 kasus DBD

Untuk itu lanjut Asep, pihaknya mengimbau agar masyarakat untuk lebih hati-hati dan selalu waspada terkait penularan DBD di Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Wabup Garut Ancam Beri Sanksi Tegas Kepada ASN yang Mangkir Apel

Apalagi, saat ini masih memasuki musim hujan. Masyarakat diminta memaksimalkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M (menguras, menutup, mengubur) penangpungan air.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler