Sungai di Kota Tasikmalaya Masih Jadi Tempat Pembuangan Sampah Rumah Tangga

23 Februari 2022, 20:09 WIB
Petugas kebersihan bersama aparat TNI membersihkan sampah rumah tangga di Bendungan Sungai Cimulu Kota Tasikmalaya, Rabu 23 Februari 2022.* /Kabar-Priangan.com/Erwin RW

KABAR PRIANGAN - Sungai menjadi korban dari ketidakpedulian terhadap lingkungan. Hal ini salah satunya dipicu minimnya kesadaran warga dengan tidak membuang sampah ke sungai.

Begitu pun pemerintah, pada Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022, Selasa 23 Februari 2022, hanya mengadakan kegiatan seremonial. Dibanding terjun langsung bergerak di lapangan menangani permasalahan sampah yang kian hari semakin tidak kondusif.

Begitu pun sejumlah sungai yang melintasi Kota Tasikmalaya merupakan bagian dari korban warga yang membuang sampah ke sungai. Salah satunya Sungai Cimulu.

Baca Juga: Masyarakat Kota Tasikmalaya Sumbang 200 Ton Sampah per Hari, Pemkot Bakal Perluas TPAS Ciangir

Persoalan klasik ini terus menjadi polemik yang seolah tidak ada solusinya. Setiap hari sampah rumah tangga terlihat bertumpuk di sepanjang bantaran sungai bahkan di bendungan Sungai Cimulu, menjadi pemandangan biasa ketika hamparan sampah menutupi permukaan air sungai.

Kondisi tersebut selain menimbulkan bau tak sedap juga menjadi faktor penyebab timbulnya banjir. Sehingga petugas bendungan di sungai itu harus sigap dan bekerja keras untuk menyingkirkan tumpukan sampah dan mengangkutnya.

Menurut Kasi Irigasi BSDA Jawa Barat Cecep Sofyan, setiap harinya petugas mengangkut sampah rumah tangga yang menggunduk di bendungan Sungai Cimulu tersebut tak kurang dari 2 ton.

Baca Juga: Masih Banyak Warga Kota Tasikmalaya Buang Sampah Sembarangan, Pemkot Bakal Tindak Tegas

"Warga masih jauh dari peduli, adanya kesadaran tidak membuang sampai ke sungai saja sangat minim. Ini perlu kerja semua," katanya.

Dikatakannya, sungai menjadi korban masyarakat yang tidak bertanggung jawab karena telah mencemarinya dengan membuang sampah sembarangan. Padahal pihak pemerintah telah mengelola tempat pembuangan sementara di beberapa daerah.

Hal ini karena minimnya kesadaran memilih sungai jadi tempat pembuangan sampah. "Persoalan sampah di sungai salah satunya di wilayah Kota Tasikmalaya, merupakan persolan klasik yang tak ada ujung penyelesaianya dan selalu terulang," ujarnya.

Baca Juga: Gubernur Jabar Terima Penghargaan Kartika Pamong Praja Madya dan Alumni Kehormatan IPDN

Aktivis lingkungan dan peduli sungai yang tergabung dalam Srikandi Sungai Indonesia Cabang Tasikmalaya, Nia, menyebutkan, kondisi sungai yang melintasi Kota Tasikmalaya sangat memprihatinkan.

Hal itu akibat tingginya volume sampah yang masuk ke sungai atau sengaja dibuang ke sungai oleh warga.

"Padahal, seyogianya sungai bisa dijadikan salah satu kebutuhan warga juga pusat kegiatan olahraga, budaya maupun tempat bermain anak ketika air sungai itu jernih dan jauh dari limbah juga sampah," kata Nia.

Baca Juga: Marak Praktek Rentenir, Komisi II DPRD Sumedang Minta Pemda Hidupkan Kembali Koperasi

Akan tetapi, air sungai saat ini sudah tidak layak untuk dijadikan sumber kebutuhan warga. Sungai tercemar dan hanya dijadikan tempat pembuangan limbah juga sampah rumah tangga.

"Mulai sekarang kami harap dengan HPSN ini, masyarakat lebih sadar agar membuang sampah pada tempatnya dan tidak lagi membuang sampah ke sungai. Biarkan sungai tetap lestari bersama ekosistemnya. Untuk anak cucu di kemudian hari," katanya.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler