KABAR PRIANGAN - Bagi umat muslim, Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT. Setiap datang bulan Rajab, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, salah satunya puasa.
Puasa di Bulan Rajab dianjurkan untuk dilaksanakan karena memiliki banyak keutamaan. Salah satu keutamaan yang sering disebut-sebut adalah bahwa jika puasa pada tanggal 27 Rajab, akan diberi pahala puasa selama 60 bulan. Benarkah?
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan agar umat muslim mewaspadai terhadap munculnya hadits-hadits palsu yang berkaitan dengan keutamaan-keutamaan ibadah di Bulan Rajab.
Dikutip dari akun youtube Lampu Islam, yang diunggah pada 14 Februari 2021, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, banyak umat yang terjebak melakukan ibadah di Bulan Rajab ini karena termotivasi oleh dalil-dalil yang sebetulnya tidak ada susunannya atau informasinya dari Rasulullah.
Contoh, kata Ustadz Adi Hidayat, ada dalil yang berbunyi, “Siapa yang menunaikan sholat di malam jumat di bulan Rajab, diantara Isya sampai fajar, dia bacakan kemudian rakat pertama setelah Al Fatihah surat A, Surat B sampai AL Ikhlas, sampai dengan yang lainnya, maka akan diampuni semua dosa-dosanya, dibebaskan dari neraka,” katanya.
Menurutnya, hadits tersebut merupakan hadits palsu. Bahkan menurut Ustadz Adi Hidayat, di kitab hadits palsu pun, keterangan tentang hal tersebut tidak ada.
“Saking palsunya hadits tersebut, di kitab hadits palsu pun tidak ada,” kata ustadz.