Jika Saat Ramadhan Setan Dibelenggu, Kenapa Masih Banyak yang Maksiat? Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

1 April 2022, 13:50 WIB
Ustadz Abdul Somad menjelaskan tentang makna setan dibelenggu saat Bulan Ramadhan.* /youtube.com/@kunma/

KABAR PRIANGAN - Kita mungkin sering mendengar ucapan ustadz atau ulama mengatakan bahwa saat Bulan Ramadhan, setan akan dibelenggu.

Tentunya jika setan dibelenggu, umat manusia tak akan tergoda untuk melaksanakan dosa, maksiat, kejahatan, dan sejenisnya di Bulan Ramadhan.

Namun faktanya, kendati di Bulan Ramadhan, masih banyak terjadi kemaksiatan dan kejahatan. Bahkan masih banyak orang bergunjing, marah-marah, termasuk tidak puasa dan tidak sholat di Bulan Ramadhan ini.

Baca Juga: Ramadhan 1443H Segera Tiba, Ini Niat Sholat Tarawih dan Witir Beserta Artinya

Menurut Ustadz Abdul Somad, kata-kata Setan dibelenggu itu sebagai kiasan, dan itu tergangung pada iman seseorang.

“Ketika seorang mukmin menjalankan ibadah puasanya, maka kekuatan imannya akan kuat. Sehingga ketika setan menggodanya, iman seorang mukmin akan membentenginya. Disitulah makna dari setan dibelenggu,” katanya, dikutip dari kanal youtube Kun Ma Allah.

Logikanya berarti, kata Ustadz Abdul Somad,  umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa diberikan kemampuan lebih oleh Allah untuk tidak menuruti bisikan-bisikan setan.

Baca Juga: Taisei Marukawa Ucapkan Selamat Tinggal ke Persebaya, Bos Persis Solo Beri Kode Segera Gabung

Nabi Muhammad SAW bersabda:

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Juga lanjutan hadits riwayat Imam Ahmad sebelumnya:

قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ

“Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta syetan-syetan dibelenggu” (HR. Ahmad)

Baca Juga: Karaoke dan Hiburan Malam di Kota Tasikmalaya Tutup Selama Ramadan, Bagaimana Warung Makan dan Restoran?

Dalam Hadits tersebut menyimpulkan beberapa pemahaman:

1. Mengikat sifat setan dalam diri seorang mukmin, dengan latihan untuk tidak berbuat melampaui batas.

2. Perbuatan menggoda yang mengakibatkan dosa itulah, yang menjadikan sifat setan dalam diri lepas belenggu. Lepas belenggu artinya, perbuatan yang memaksakan kehendak.

3. Perbuatan melampaui batas ini, bisa berpotensi dosa.

Baca Juga: Ingin Tahu Cara Menentukan 1 Ramadhan? Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

4. Menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar berpendapat, setan itu jika gagal membuat orang lain tersesat, bisa jadi membuat ahli ibadah menjadi rajin dalam keadaan riya/pamer.

5. Bentuk sikap melampaui batas ini biasanya dimulai dari ngeles, pembangkang, atau pembelot.

6. Bahasa dibelenggu ini dipahami, agar bisa menghentikan dorongan syahwat, dan nafsu sesaat penting mengikatnya dengan membacaan Alquran dan berzikir kepada Allah.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler