Hati-hati Membeli Makanan untuk Takjil, BPOM Tasikmalaya Temukan Jajanan Memakai Bahan Berbahaya di Ciamis

13 April 2022, 23:28 WIB
Petugas BPOM Loka Tasikmalaya melakukan uji sampel makanan yang diduga mengandung bahan berbahaya di Pasar Sindangkasih, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Selasa 12 April 2022.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa



KABAR PRIANGAN - Upaya memberikan rasa aman terhadap warga terkait makanan olahan yang dijual di pasaran, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Loka Tasikmalaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) menjelang waktu berbuka puasa.

Sidak makanan tersebiut dilakukan di salah satu tempat ngabuburit di Pasar Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Selasa 12 April 2022.

Menurut Kepala BPOM Loka Tasikmalaya, Jajat Setia, kegiatan dilakukan dalam rangka intensifikasi pengawasan pangan olahan dan pengawasan jajanan atau makanan untuk takjil pada Bulan Ramadan.

Baca Juga: Bupati Ciamis Bagi-bagi Motor Lagi, Kali Ini 19 Motor untuk Para Ketua MUI Desa di Kecamatan Rancah

"Kami melakukan hal ini di wilayah kerja lima kota/kabupaten, dan hari ini Alhamdulillah bisa melakukannya di Kabupaten Ciamis," ucapnya.

Dari beberapa tenda atau pedagang yang berjualan di tempat tersebut, BPOM Loka Tasikmalaya membawa 18 sampel yang dicurigai hingga dilakukan pengujian.

"Dari 18 sampel ternyata masih ditemukan bahan berbahaya yaitu sebanyak empat sampel mengandung pewarna berbahaya dari kerupuk, aromanis dan yang lainnya," ujarnya.

Baca Juga: Upaya Agar Minyak Goreng Curah Tak Langka Lagi, Penyaluran di Empat Wilayah Ciamis Mesti Merata

Menurutnya, Rhodamin B adalah salah satu bahan pewarna yang terdapat dalam sampel tersebut dan dilarang dijadikan bahan pewarna makanan, efeknya jika dimakan terus-menerus akan menyebabkan kanker.

"Sifatnya akumulasi, jadi habis dimakan tidak langsung memberikan efek penyakit, tetapi berakumulasi lama hingga bertahun-tahun," ucapnya.

Bagi para pedagang yang menggunakan bahan berbahaya tersebut, pihak BPOM akan memberikan edukasi terlebih dahulu. "Kami pun akan memberi informasi bahwa produknya itu sangat berbahaya, dan kami akan meminta untuk tidak menjual produk tersebut lagi," ujar Jajat.

Baca Juga: Diduga Travel Gelap, Sebuah Mobil Minibus di Kabupaten Tasikmalaya Dirusak Massa

Pihaknya juga akan melakukan penelusuran dari mana sumber produk makanan itu didapatkan. "Karena kami melihat, mereka tidak membuat sendiri tetapi didapatkan dari pedagang yang lain juga," kata Jajat.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler