KABAR PRIANGAN - Dalam rangka menyambut hari Kartini, 33 perempuan yang tergabung dalam komunitas Teras untuk Literasi Perempuan (Tulip) Tasikmalaya menerbitkan buku bertajuk "Gagasan dan Kiprah Kartini-kartini Tasikmalaya".
Buku yang berisi pikiran, gagasan kaum hawa itu menjadi buku ke dua yang dibuat Komunitas Tulip setelah buku pertama diluncurkan akhir tahun 2021 lalu.
Seperti halnya buku pertama, buku kali ini juga juga menampilkan karya kaum hawa yang berasal lintas profesi mulai pengusaha, dosen, ASN maupun aktivis di bidangnya.
Baca Juga: Diduga Mengalami Gangguan Jiwa, Warga Hujungtiwu 2 Ciamis Gantung Diri di Kebun
Kepala Dinas Pendidikan, Hj. Ely Suminar, MP maupun Komisioner KPU Kota Tasikmalaya Yetty Nurhayati turut menyumbangkan karyanya.
Acara peluncuran buku yang digelar di GOR Mitra Batik Jalan Mohammad Hata Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya, Kamis 21 April 2022 itu menjadi bagian dari Komunitas Tulif dalam memperingati Hari Kartini.
Pembina Tulip Dr. Asep M Tamam senang dengan karya buku yang kembali bisa dibuat hingga bisa diluncurkan bertepatan dengan hari Kartini 21 April ini.
"Launching Buku ini tentu jadi catatan penting, dimana gerakan kaum hawa dalam mendorong minat baca di kota santri itu begitu besar. Di tengah kesibukannya beracara, mereka masih bisa memberi karya, " kata Asep di sela acara launching.
Direktur Tulip, Hotum Hotimah mengatakan bahwa kehadiran buku ini diharapkan menjadi nutrisi bagi kebutuhan tumbuh kembang kaum perempuan.
"Banyak perspektif mulai kajian sosial, ekonomi dan lainnya dalam buku ini," kat Hotum.
Hanya sebagai individu, istri, ibu dan bagian dari masyarakat, dia mengaku diliputi kecemasan terkait perkembangan literasisi tanah air.
Baca Juga: Bupati Tasikmalaya Melantik Dadih Abdul Hadi Jadi Direktur Perumda Tirta Sukapura
Karena faktanya, minat bacanya sangat memprihatinkan, dimana dari 1000 orang Indonesia, hanya satu orang yang menunjukan minat bacanya.
Nah dalam hal itu perlu ada stimulasi, terutama pintu awalnya adalah perempuan dan literasi.
"Kaum ibu yang jadi madrasah pertama dan utama yang memberi pendidikan jadi entri point peningkatan minat baca itu baik dalam skup kecil atau mikro, " kata dia.
Sekretaris Tulip, Ipa Zumrotul Falihah menambahkan bahwa seorang ibu memegang peranan yang sangat penting dalam menumbuh kembangkan minat baca anak.
“Sosok ibu yang terbiasa membaca diharapkan dapat menjadi model bagi anak-anak untuk memiliki kebiasaan yang sama,” katanya.
Jadi penyusunan buku ini menjadi salah satu peran nyata kaum hawa dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas bagi kemajuan bangsa.***