KABAR PRIANGAN - Lebih dari 15 tahun warga Desa Sukarasa Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya merasakan dampak jalanan rusak.
Selain menghambat perekenomian warga, jalan rusak juga membuat mobilitas warga terganggu. Pasalnya jalanan sulit dilalui manakala musim hujan tiba.
Persoalan tersebut menjadi keluhan masyarakat Desa Sukarasa selama ini. Hingga mereka kerap menyampaikan keinginannya mempunyai jalan yang mulus.
Kepala Desa Sukarasa Kecamatan Salawu, Yudhie Yuniadie mengatakan, pihaknya merespon keinginan dan aspirasi masyarakat yang selama belasan tahun mendambakan jalanan yang layak dan nyaman untuk dilalui kendaraan.
Sebab jalan sepanjang 1,8 KM yang membentang di Desa Sukarasa, kondisinya kini hanya berlapiskan batu dan tanah. Jika hujan, maka licin dan sulit dilalui kendaraan.
"Karena statusnya memang jalan desa, maka tidak ada anggaran perbaikan dari pemerintah daerah. Sehingga kami berpikir keras untuk mencari sumber anggaran guna perbaikan jalan ini," jelas Yudhie.
Baca Juga: Dapur Rumah Warga Kawalu Tasikmalaya Ambruk Diguyur Hujan Deras, Timpa Rumah Tetangga
Dampak pandemi covid-19 pada 2020, dikatakan Yudhie, sangat berdampak bagi pembangunan infrastruktur di desanya.
Hingga anggaran yang ada hampir sebagian besar bergeser ke penanganan covid-19. Pada tahun 2022, ia berharap ada pemulihan kembali untuk alokasi pembangunan infrastruktur.
Langkah baik inipun dimulai dengan dibangunnya akses jalan batas potongan kecamatan Puspahiang hingga Cipicung yang berbatasan dengan Desa Jahiang sepanjang 400 meter yang bersumber dari Dana Desa (DD).
Baca Juga: Ribuan Calon Jemaah Haji Garut Gagal Berangkat, Ini Penjelasan Kemenag Garut
Meski baru sebagain kecil, akan tetapi diharapkan ada anggaran lainnya guna perbaikan sisanya sepanjang 1.200 meter lagi.
"Kita alokasikan sebesar Rp 150 juta untuk pembangunan jalan secara swadaya bersama masyarakat. Saat ini sedang tanap pengeringan," jelas Yudhie.
Pembangunan jalan dibuat dengan rabat beton. Meski kedepannya diharapkan pula dilapisi aspal. Untuk sejumlah kerusakan jalan di bagian lain, pihaknya mengaku melakukan penambalan.
Baca Juga: Setelah Tertahan Lama di Malaysia, TKI Asal Kota Banjar Akhirnya Bisa Pulang Kampung
Yudhie berharap, ada perhatian lebih dari pemerintah untuk perbaikan infrastruktur jalan di desanya. Ia pun telah melayangkan permohonan kepada Pemda, DPRD hingga pemerintah provinsi Jawa Barat.***