Pembebasan Tanah Belum Dibayar, Pemilik Lahan di Cibatu Merugi. Sejak 9 Bulan Lalu Tidak Bercocok Tanam  

3 Juli 2022, 18:31 WIB
Tokoh Pemuda Cibatu, Roby Taufiq Akbar menyangkan pihak investor yang belum juga menyelesaikan pembebasan tanah milik warga di Cibatu Garut. /kabar-priangan.com/Dindin Herdiana/

 

KABAR PRIANGAN - Sejumlah pemilik lahan di Desa Cibunar, Kecamatan Cibatu Garut mengalami kerugian ratusan juta rupiah akibat belum dibayarnya pembebasan lahan milik mereka yang akan dijadikan pabrik.

Padahal proses pembebasan lahan itu sudah berlangsung sejak 9 bulan lalu. Sejak itu pula, pemilik lahan tak bisa mengolah lahan mereka bercocok tanam.

Namun hingga kini, uang pembebasan lahan tak juga dibayarkan oleh pihak pengusaha yang akan mendirikan pabrik di lahan mereka.

Baca Juga: Dokter Cantik PSIS Semarang Unggah Struk Biaya Sekali Perawatan Wajah. Netizen: Aku Nyerah, Ga Sanggup Dok!

Salah seorang tokoh pemuda Kecamatan Cibatu, Roby Taufiq Akbar sangat menyangkan pihak investor yang hingga kini belum juga menyelesaikan kewajibannya untuk membayar pembebasan tanah milik warga.

Padahal, kata Roby, sudah sejak 9 bulan lalu warga sudah melepaskan lahan mereka, dan sudah tak lagi mengolah lahan tersebut untuk bercocok tanam sebagai mata pencaharian mereka.

"Ya jelas, kami sangat menyayangkan kejadian ini. Kasihan sudah hampir 9 bulan ini pemilik lahan sudah tidak lagi bercocok tanam, setelah ada kesepakatan terkait pembebasan lahan,” kata Roby.

Baca Juga: Panen Raya Cabai di Sumedang, Mentan Syahrul Yasin Limpo Tegaskan Ketersediaan Cabai Cukup

Kalau kerugian, kata dia, jelas para petani mengalami kerugian ratusan juta rupiah, karena lahan tidak digunakan apa-apa.

Ia menuturkan, masyarakat sangat mendukung dengan adanya rencana pendirian pabrik di kawasan Garut Utara atau wilayah Cibatu.

Bahkan menurutnya, masyarakat pun sangat mendukung, menyambut gembira, dan tidak menolaknya.

Baca Juga: Meledak Amarah Robert Rene Alberts Saat Ketahui Sang Istri Dilecehkan oleh Oknum Suporter, Begini Katanya

Pasalnya, selain akan mengurangi angka pengangguran, perekonomian juga akan meningkat.

"Hanya saja yang kami sesalkan soal pembebasan lahan yang belum tuntas. Kita tidak ada yang melakukan penolakan. Asalkan investornya serius terutama dalam pembebasan lahan tanpa harus melalui makelar," ucapnya.

Roby berharap, investor juga harus bertanggung jawab terhadap pemilik lahan yang telah menderita kerugian akibat belum ada kejelasan pembayaran pembebasan lahan tersebut.

Baca Juga: Aceh Tengah Diguncang 2 Kali Gempa Pagi Ini

"Yang saya tahu ada sekitar 18 hekatar lahan yang rencananya akan dijadikan pabrik. Aneh sampai sekarang sama sekali belum ada pembayaran pembebasan lahan tanah. Rencananya akan dibangun pabrik garmen dan sepatu," katanya.

Jika memang pihak investor tidak memiliki modal, Robi berharap, pihak investor dengan legowo untuk tidak melanjutkan rencana pendirian pabrik.

"Masih banyak investor yang hendak masuk dan mendirikan pabrik di Cibatu. Jangan sampai Cibatu dijadikan alat untuk mencari uang dengan alasan akan mendirikan pabrik. Ini yang akan menjadi pemicu konflik," ujarnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler