Kaya Warisan dan Cagar Budaya, Tasikmalaya dan Daerah Priangan Timur Diperkirakan Merupakan Jalur Rempah  

15 Agustus 2022, 21:55 WIB
Direktur Pelindungan Jalur Rempah Irini Dewi Wanti berbicara pada acara sosialisasi "Peran penting masyarakat dalam pelestarian cagar budaya dan objek pemajuan kebudayaan di sepanjang jalur rempah" di Hotel Santika, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Minggu 14 Agustus 2022. /Kabar-Priangan.com/Istimewa

 

KABAR PRIANGAN - Kota Tasikmalaya dan sejumlah daerah di Priangan Timur dimungkinkan marupakan salah satu daerah yang terkait jalur rempah. "Dengan berbagai cagar budaya dan warisan budaya yang dimiliki, wilayah Priangan Timur dimungkinkan merupakan salah satu rute jalur rempah,"

kata Direktur Pelindungan Jalur Rempah Irini Dewi Wanti saat acara sosialisasi "Peran penting masyarakat dalam pelestarian cagar budaya dan objek pemajuan kebudayaan di sepanjang jalur rempah" yang digelar di Hotel Santika Tasikmalaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Minggu 14 Agustus 2022.

Menurut Dewi, jalur rempah merupakan julukan khusus yang digagas dan digunakan para ahli untuk menggambarkan dan melacak kembali rute atau perjalanan lintas benua. Rute ini terbentuk dan hidup berkat perdagangan sebagai penggerak aktivitas utamanya di masa lalu. 

Baca Juga: Produksi 'Kendaraan Tempur' Kota Tasikmalaya Masuk Tahap Penyempurnaan, Siap Ditampilkan Saat HUT ke-77 RI

"Kalau bicara tentang jalur rempah, harus diawali semangat tentang bagaimana pemerintah maupun masyarakat dalam pelestarian cagar budaya yang ada. Kita ingin jalur rempah sebagai salah satu jalur budaya dunia yang diakui oleh Unesco ada di Indonesia," ujarnya.

"Untuk itu kita harus melakukan berbagai penyadaran, atau membangun penyadaran masyarakat apa itu jalur rempah, dan seberapa pentingnya," ucap Irini menambahkan.

Adapun upaya yang perlu dilakukan yaitu dengan sosialisasi kepada berbagai pihak termasuk masyarakat secara luas. "Langkah-langkahnya dengan mengumpulkan berbagai atribut jalur rempah yaitu berupa semua warisan budaya atau berupa cagar budaya yang terkait dengan jalur rempah itu sendiri," katanya.

 Baca Juga: Meriahkan HUT RI Bus Gatrik Ciamis Hadir di Pesta Raya Rakyat Rancah, Jelajahi Tiga Destinasi Wisata

Soalnya, lanjut Irini, bicara tentang jalur rempah tentunya bersinggungan antara budaya Nusantara dan budaya luar Indonesia atau dunia. Hal itu ditandai adanya aktivitas perdagangan pada masa lalu, aktivitas budaya dan lainnya. Contoh dari aktivitas perdagangan itulah diantaranya muncul negara-negara yang kemudian disebut jalur rempah.

"Karena jalur rempah ini bukan baru ada pada Abad ke-17 tetapi dari abad ke-1. Seperti keberadaan Raja Ramses yang hidup pada abad ke-1, muminya itu ditemukan dengan adanya rempah-rempah dari Nusantara," ucap Irini.

Priangan Timur sendiri, tambah Irini, dimungkinkan termasuk jalur rempah dengan adanya berbagai cagar budaya. Namun untuk pembuktiannya ada langkah-langkah yang harus diinventarisasi terkait dengan jalur rempah.

Baca Juga: Polisi Dalami Kasus Ibu Bermobil Mewah Curi Coklat di Alfamart Sampora, Tangerang

"Ini tentunya akan kami dorong baik itu pemda maupun masyarakatnya untuk melakukan inventarisasi cagar budaya yang ada.

Selain menginventarisasi cagar budayanya, juga mendorong warisan budayanya yang terkait dengan jalur rempah itu sendiri. "Warisan budaya ini saya kira banyak sekali di Tasikmalaya," katanya.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler