Pengrajin Bolu Kijing Tradisional dari Ciamis, Dari Tak Hobi Masak Kini Produknya Dikirim ke Berbagai Daerah

15 Februari 2023, 15:32 WIB
Tatang Hermana dan Hoeriah, suami istri menunjukkan kue bolu kijing tradisional hasil produksinya di Desa Karangampel Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis.* /kabar-priangan.com/Istimewa/

KABAR PRIANGAN - Meski zaman semakin maju, Tatang Hermana (46), warga Dusu Kidul, Desa Karangampel, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, tetap mempertahankan usahanya membuat kue bolu kijing secara tradisional. Tak lain, tujuannya agar cita rasa camilan yang rasanya manis tersebut tetap terjaga.

Tatang bersama istrinya, Hoeriah (33), adalah salah satu pengrajin kue bolu kijing rumahan yang hingga kini masih bertahan meski dalam kondisi harga bahan baku terus merangkak naik.

Keduanya memulai usaha membuat kue bolu kijing tradisional tersebut sejak tahun 2008.
Hebatnya, pasutri muda ini mengaku tidak memiliki hobi memasak atau pintar masak layaknya pengusaha kue lainnya.

Baca Juga: Puluhan Sepeda Motor dan Mobil Tergelincir di Jalan Raya Ciamis-Kawali, Ini Penyebabnya

"Saya bukan orang yang hobi memasak atau dikatakan bisa memasak apalagi membuat kue. Tapi sejak punya anak pertama yang usianya enam bulan, saya mencoba iseng-iseng membuat kue bolu kijing untuk dijual disekitar warung tetangga," katanya, Selasa 15 Februari 2023.

Disampaikan Tatang, usaha membuat kue bolu kijing terus ditekuni. Meski saat itu wabah virus Covid-19 gencar melanda, serta semua bahan baku naik serta omset pun mengalami penurunan drastis.

"Saya terus bertahan menekuni usaha ini. Walau pada saat ekonomi sedang goncang, saya menyiasatinya dengan mengurangi jumlah produksi yang penting masih bisa bertahan dan tetap bias jualan kue bolu," ucapnya.

Baca Juga: Unik! Desa di Sumedang Ini Ternyata Diapit Dua Sumber Mata Air Fenomenal

Menurut Tatang, saat ini dirinya sudah mendapatkan omset sekira Rp30 juta per bulan dengan dibantu 20 orang karyawan. Selain bolu kijing saat ini dirinya juga membuat seroja. Bolu kijing serta seroja buatannya selain didagangkan di Kabupaten Ciamis, juga dikirim ke Cimerak Pangandaran, Cirebon, Tangerang, hingga Cilacap.

Disampaikan Tatang, untuk menjaga citra rasa kue buatannya, dirinya akan tetap mempertahankan cara pembuatan secara tradisional. Namun diauki saat ini masih butuh bantuan pemerintah, terutama untuk membuat kemasan yang lebih menarik serta membantu pemasaran dengan sistem digital.

"Terus terang saya bisa berkembang usaha seperti saat ini, semuanya hanya mengandalkan sistem tradisional. Sementara seiring perkembangan zaman kami juga butuh bimbingan pihak pemerintah agar bisa bersaing seperti yang lain dengan mengunakan sistem jualan digital," ucapnya.

Sementara itu Kepala Desa Karangampel Asep Yudi, mengatakan  sangat bersukur dan terima kasih karena di lingkungannya ada UMKM yang sudah bisa menyerap tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi jumlah penganguran di desanya.

"Kami dari pihak Pemdes Karangampel, tentunya sangat bersyukur ada UMKM yang berhasil, dan saya berharap ini bisa dijadikan contoh bagi warga yang lainya," ucapnya.

Menurutnya, pihak pemdes juga akan membantu memfasilitasi UMKM sesuai dengan arahan dan program pemerintah yakni harus bisa menciptakan UMKM di lingkungan desa untuk mengurangi jumlah penganguran.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler