Kasus Flu Burung Terdeteksi Muncul di Kota Cirebon dan Cimahi, Peternak Ayam dan Unggas Tasikmalaya Waswas

1 Maret 2023, 20:35 WIB
Peternak ayam petelur di Desa Wargakerta Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya  mengambil telur dari kandang ayam. Munculnya kasus flu burung di Cirebon dan Cimahi membuat para peternak ayam dan unggas mulai waswas.* /kabar-priangan.com/Istimewa/

KABAR PRIANGAN - Kasus flu burung atau avian influenza (AI) yang terdeteksi muncul di wilayah Kota Cirebon dan Kota Cimahi membuat para peternak ayam dan unggas di Tasikmalaya cukup was-was. Pasalnya, kasus flu burung memiliki sejarah menghempas peternakan di Tasikmalaya pada tahun 2006 dan 2013.

Kala itu, ratusan ekor ayam dan unggas dilaporkan mati mendadak akibat serangan flu burung. Untungnya kejadian ini tidak sampai menyerang manusia. Meski ada beberapa gejala yang mirip serangan flu burung dialami warga, tetapi mereka berangsur pulih dan sehat kembali.

Temuan flu burung H5N1 di Cirebon dan Cimahi diketahui relatif masih belum berbahaya. Berbeda dengan kasus flu burung yang ditemukan di Eropa, Amerika dan Asia (Kamboja) dengan varian 2.3.4.4b yang membahayakan bila menular ke manusia.

Baca Juga: Dua Minggu Jelang Bulan Ramadhan, Harga Bahan-bahan Pokok di Tasikmalaya Mulai Merangkak Naik

Walau demikian, para peternak ayam dan unggas di Tasikmalaya mengaku waspada akan hadirnya kembali virus flu burung. Mereka pun membenahi kebersihan kandang serta menambah asupan vitamin bagi ternaknya.

"Ya katanya muncul kasus flu burung di Cirebon dan Cimahi ya. Saya baru tahu informasinya dari berita. Mudah-mudahan tidak masuk ke Tasikmalaya," ujar Aam (42), pengelola peternakan ayam petelur di Desa Wargakerta Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya, Rabu 1 Maret 2023.

Aam pun mengaku secara rutin membersihkan kandang ayam, terurama dari kotoran yang menempel di kandang. Meski kandang milik BUMDes Wargakerta ini berada di atas kolam ikan, sehingga kotoran langsung jatuh ke air, akan tetapi faktor kebersihan kandang dinilai utama dalam menjadi kesehatan ribuan ayam disana.

Baca Juga: Jumlah Kasus Difteri di Garut Bertambah, Yang Meninggal Belum Sempat di Swab

Ia mengaku, wabah flu burung yang sempat terjadi di Tasikmalaya beberapa tahun kebelakang cukup merugikan peternak. Pasalnya ketika sudah ada satu ayam atau unggas yang terserang di satu kampung, maka dengan cepat menyebar pada ayam dan unggas lainnya.

"Sehingga jelas faktor kebersihan kandang perlu diperhatikan. Kami pun terus menambah asupan vitamin agar ayam-ayam disini kebal dari serangan virus dan penyakit," ujar Aam.

Pengelola peternakan unggas bebek Kelompok Tani Motekar Desa/Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya, Dani (32) mengaku meski masih aman, tetapi kewaspadaan terhadap penyakit yang menyerang unggas terus dilakukan setiap hari. Selain kebersihan, pihaknya juga memastikan agar kondisi bebek selalu sehat melalui pemeriksaan.

Bila ada bebek yang terlihat sakit, maka pihaknya segera mengisolasi atau memisahkan bebek tersebut dari kawanan. Sehingga diharapkan tidak sampai menular pada unggas lainnya. "Alhamdulillah pak kita selalu periksa unggas secara rutin. Bila ada yang terlihat sakit, maka segera kita pisahkan," ucapnya.

Baca Juga: Residivis Curanmor Ditangkap, 14 Barbuk Diamankan, Warga yang Kehilangan Motor Bisa Datangi Polres Ciamis

Terkait kemunculan flu burung di Cirebon dan Cimahi, pihaknya mengaku cukup waswas. Meski demikian, ia berharap pemerintah segera turun tangan dan melakukan pencegahan. Terutama dalam menyiapkan obat-obatan dan vaksinasi untuk pencegahan flu burung.***



Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler