Miris! Kontrasnya Jalan Desa Gandoang Kabupaten Bogor yang Berbatasan dengan Desa Muktijaya Kabupaten Bekasi

14 Maret 2023, 00:34 WIB
Salah satu pemandangan kondisi jalan penghubung antarkabupaten di Desa Gandoang Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin 13 Maret 2023.*/kabar-priangan.com/Adinda Galih Ariatna /

KABAR PRIANGAN - Jalan adalah akses utama sebuah desa hingga perkotaan. Terlebih saat ini, infrastruktur jalan menjadi suatu keharusan mutlak.

Selain mempermudah masyarakat yang berlalu-lalang, infrastruktur juga sangatlah penting untuk menunjang roda perekonomian suatu wilayah. Hal yang paling penting konstruksi jalan yang bagus dan layak adalah sebuah upaya agar tingkat kecelakaan dapat terhindar, baik kecelakaan ringan, terlebih mengurangi tingkat kematian.

Salah satu contoh nyata kondisi jalan yang seolah tak tersentuh dan dibiarkan terbengkalai adalah akses Jalan Gandoang, Desa Gandoang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, yang berbatasan langsung dengan Jalan Kampung Gaok, Desa Muktijaya, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi.

Baca Juga: Historiagrafi Galuh, Dari Masa ke Masa hingga Menjadi Ciamis

Dua daerah berbeda kabupaten tersebut sama-sama berada di Provinsi Jawa Barat. Bahkan tak terlalu jauh dari ibu kota Jakarta karena masih berada di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).

Di wilayah Desa Gandoang banyak titik jalan yang rusak. Terlihat di jalan itu banyak kubangan yang lumayan dalam sehingga sering mengakibatkan pengemudi sepeda motor terjatuh karena tergelincir batu di dalam air yang tak terlihat, terutama perempuan dan ibu-ibu.

Bahkan para pengguna mobil pun harus ekstra hati hati, jika tidak maka bumper mobil atau bagian bawah mobil akan tercakar lubang bebatuan. "Aduh susah banget kalau lewat jalan situ mah, banyak ranjau. Sekalian aja bawa pancingan biar mancing di kubangan jalan," tutur salah seorang warga Desa Gaok, Zeihan (25), disela gurauannya kepada kabar-priangan.com, Senin 13 Maret 2023.

Selain itu banyak rumah warga yang menjadi kotor dan kumuh karena terciprat air tanah ketika kendaraan melintasi jalan yang berlubang. "Sebetulnya sangat terpaksa tapi mau enggak mau harus lewat situ, daripada muter jauh banget," ujar Zeihan.

Baca Juga: Konser Blackpink di Jakarta, Muncul Keluhan Melly Goeslow yang Tak Dapat Kursi Platinum hingga Dibentak Usher

Warga lainnya, Iman (36), mengatakan hal senada. "Saya sudah jatuh dua kali di situ, parah dah pokoknya, kalau belum ada korban jiwa dan viral mah kayaknya eggak bakal dibetulin tuh jalan," ujar Iman menahan kesal ketika diwawancara.

Rekan Iman, Gugun (25), mengatakan kalau menggunakan sepeda motor di wilayahnya tak akan pernah bersih.  Tak heran ada anekdot di kalangan warga mending enggak pernah mencuci motor sekalian. "Enggak usah ditanya ah, pokoknya mah motor saya enggak pernah bersih, percuma dicuci juga! Motor sudah kayak di zaman purba," ujarnya.

Akibat buruk dari jalan rusak ini sangat banyak. Warga yang mempunyai kendaraan, baik sepeda motor atau mobil seolah merasakan penyiksaan yang tak kunjung henti.

Setelah melewati Jalan Desa Gandoang ini, pengguna jalan akan dihadapkan dengan Perempatan Pasar Gandoang. Perempatan ini sangat ramai pengguna jalan, Jalan Raya Gandoang penghubung Cileungsi-Jonggol menjadi salah satu alternatif jalan menuju Puncak Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Cianjur. Sekaligus merupakan jalur jalan provinsi.

Baca Juga: Begini Penampakan Sekda Kota Tasikmalaya Disandera, Aksi Mahasiswa Sempat Ricuh Saat Memaksa Ingin Masuk Hotel

Perempatan ini sangat tak beraturan, tepat di tengah jalan dipasangi pembatas jalan yang terkait tali rafia atau tambang satu dengan yang lainnya. Digadang-gadang menjadi pengurai kemacetan, tapi ternyata malah cara ini menjadi pusat kemacetan.

Putaran pertama ke arah Jonggol tali pembatas jalan tersebut berada tepat di depan ruko-ruko dan matrial, dan putaran kedua talipembatasnya ditempatkan tepat di depan sebuah minimarket dan pabrik daging yang sangat sempit dan dengan akses jalan yang rusak, berlubang dan berkerikil.

Tak sedikit kendaraan yang ingin berputar mengakibatkan kemacetan dan menjadi penyulut emosi para pengendara lainnya.

Kondisi Jalan Desa Gandoang memang berbanding terbalik dengan desa tetangga yakni Kampung Gaok Desa Muktijaya Kecamatan Setu yang masuk ke wilayah Kabupaten Bekasi. Kondisi jalan di Gaok terlihat jauh lebih baik dibandingkan di Gandoang. Di wilayah Kabupaten Bekasi tersebut jalanannya sudah dicor dan tentunya lebih awet serta lebih tinggi dari tanah, sehingga drainasenya pun baik.

Warga Gandoang pun berharap agar Pemerintah Kabupaten Bogor atau Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera melakukan perbaikan jalan dan kondisi di Perempatan Gandoang. "Harapan saya mah semoga pemerintah daerah bisa cepat benerin jalan yang rusak dan pembatas di Perempatan Gandoang dibuang saja, buat apa malah bikin macet!" ucap Wawan, salah seorang warga.

Baca Juga: Hasil Akhir Persebaya Vs Persib, Maung Bandung Tak Dapat Manfaatkan Hasil Laga Persita-PSM, Ini Klasemennya  

"Selama ini jalan jangan ditambal-tambal melulu pakai aspal, 2-3 bulan juga rusak lagi! Dicor kek, malulah, masa kalah oleh Bekasi sampai ke gang kampung dicor semua," ujar Wawan menambahkan.***

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler