Lebaran Idul Fitri Masih Dua Pekan Lagi, Kantor Pegadaian Singaparna Tasikmalaya Mulai Diserbu Warga

4 April 2023, 21:40 WIB
Suasana Kantor Pegadaian Singaparna yang mulai diserbu masyarakat pada pertengah ramadan menjelang Lebaran Idul Fitri 1444 Hini, Selasa 4 April 2023. Rata-rata warga menggadaikan barang berupa perhiasan emas untuk keperluan jelang Lebaran.*/kabar-priangan.com/istimewa /

KABAR PRIANGAN - Pada pertengahan bulan Ramadhan 1444 H atau dua pekan menjelang Lebaran Idul Fitri 2023 ini, Kantor Pegadaian Singaparna Kabupaten Tasikmalaya mulai didatangi banyak warga yang menggadaikan barang berharga mereka untuk dicairkan menjadi uang pinjaman, Selasa 4 April 2023. 

Pada umumnya masyarakat menggadaikan barang berupa perhiasan emas, handphone dan barang berharga lain. Sementara uang yang diperoleh digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Termasuk ada juga yang dipergunakan untuk persiapan belanja menjelang Lebaran.

Pimpinan Cabang Kantor Pegadaian Singaparna, Agus Abdurahman, mengatakan, memasuki bulan Ramadhan terlebih mendekati Lebaran Idul Fitri memang kerap terjadi peningkatan dalam hal uang pinjaman masyarakat ke Kantor Pegadaian Singaparna. Peningkatan ini berkisar antara 5 sampai 10 persen dari hari-hari normal. 

Baca Juga: Posko Pengaduan THR Siap Bantu Buruh, Di Kabupaten Tasikmalaya Buka Setiap Hari Jam Kerja

"Alhamdulillah ada peningkatan dari segi uang pinjaman, mungking kurang lebih 5 sampai 10 persen. Kami untuk jumlah OSL kisaran disekitar Rp 70 miliar sampai Rp 77 miliar, berarti meningkat dan ada kenaikan," kata Agus.

Dikatakan dia, mayoritas masyarakat yang datang ke pegadaian sebagian besar yakni sekitar 98 persennya menggadaikan barang berharga berupa perhiasan seperti emas, kalung dan gelang.

Dia menyebutkan, aturan dari Pegadaian kepada konsumen memang memberikan tenggat waktu paling lama selama empat bulan untuk menebusnya. Sistemnya bisa ditutup saat jatuh tempo atau melakukan cicilan.

Baca Juga: Kemacetan Parah di Jalur Garut-Bandung Ganggu Aktivitas Warga

"Atau pas jatuh tempo belum punya uang untuk pelunasan, itu bisa bayar sewa modalnya sama biaya administrasinya. Jadi waktunya dimundurkan lagi selama empat bulan," ujar dia. 

Ia pun menambahkan, kelebihan menggadaikan barang dan meminjam uang ke Pegadaian, yakni selain sewa modalnya kompetitif, kemudian prosesnya cepat dan mudah. Barang yang digadaikan pun aman. Dengan membawa barang yang digadaikan serta KTP, bisa dilayani dan maksimal 15 menit uang sudah bisa cair. 

Dikatakan dia pula, biasanya masyarakat yang menggadaikan barang ke pegadaian, selain untuk keperluan sehari-hari ada pula pedagang. Warga membutuhkan uang segar sebagai tambahan modal untuk menambah stok barang menjelang Lebaran. 

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner di Garut yang Cocok untuk Bukber, Dari Resto, Kafe, Hingga Kaki Lima Ada!

"Namun masyarakat umum menggadaikan barang untuk kebutuhan sehari-hari, menghadapi Ramadhan dan pakaian jelang Lebaran. Dari jauh-jauh hari menyiapkan uang, salah satunya menggadaikan barang ke Pegadaian," ujarnya.

Salah seorang warga yang menggadaikan barang, Dadang (45) warga Desa/Kecamatan Tanjungjaya, mengaku dirinya menggadaikan barang berupa handphone ke Kantor Pegadaian Singaparna. Ia menaksir, handphonenya bisa dihargai Rp 500.000. 

Lantas uang tersebut rencananya akan digunakan untuk keperluan rumah tangga sehari-hari, termasuk menjelang Lebaran. Dadang mengaku, meski pernah dapat bantuan dari pemerintah satu kali, akan tetapi hingga kini tidak pernah dapat bantuan kembali. Sehingga ia terpaksa menggadaikan handphonenya untuk kebutuhan hidup. 

Baca Juga: 5 Fakta Kasus Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet di Banjarnegara, Dari Motif hingga Laporan Warga

"Saya kerjanya serabutan. Mungkin hape ini bisa digadai Rp 500.000. Nanti uangnya untuk dipakai kebutuhan keluarga saja, seperti beli beras, dan lainnya," tutur dia.***

 

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler