Dinilai Ingkar Janji, Ratusan Mahasiswa STMIK Tasikmalaya Kembali Lakukan Aksi

10 April 2023, 15:06 WIB
Peserta aksi menumpahkan kekesalan dengan merobek spanduk Wisuda STMIK Tasikmalaya di Gedung Restu Sky /kabar-priangan.com/Dian Maldini

 

KABAR PRIANGAN - Kasus pencabutan izin operasional kampus Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Tasikmalaya oleh Kemendikbud Ristek sejak Jumat 24 Maret 2023, masih mengundang reaksi.

Kampus yang berslogan 'Pelopor Sarjana Komputer' di Jalan RE Martadinata, Kota Tasikmalaya Jawa Barat itu harus ditutup, akibat 40 temuan penyimpangan. Mirisnya, pihak kampus tetap bungkam enggan menjabarkan dosanya hingga berakibat fatal.

Kini, nasib ratusan mahasiswa terombang-ambing tanpa kejelasan dan pertanggung jawaban yang jelas dari pihak kampus.

Baca Juga: STMIK Tasikmalaya izinnya Dicabut, Mahasiswa Hari Ini Demo. Ini Tuntutannya

Hal ini diucapkan oleh Korlap Aksi, Irfan Fauzi Nugraha saat diwawancara. Irfan menilai, pihak kampus ingkar pada kesepakatan yang telah diteken bersama.

"Kami sebetulnya hanya ingin menuntut pertanggung jawaban kampus terkait pencabutan izin ini. Karena janjinya 2 minggu, tapi permasalahan belum selesai. Maka itu, lembaga STMIK Tasikmalaya telah ingkar pada kesepakatan," ucap Irfan.

Dalam aksi hari ini, Irfan menuntut tiga hal, salah satunya akan menyeret lembaga STMIK Tasikmalaya ke meja hijau.

Baca Juga: 5 Tempat Makan di Tasikmalaya untuk Keluarga yang Murah dan Lagi Hits, Rajanya Wisata Kuliner!

"Yang pertama, kami menagih janji-janji lembaga yang telah disepakati berisi 8 poin. Dan yang kedua, kami menuntut Dikti turun tangan langsung terkait permasalahan ini, karena kami merasa ditelantarkan oleh pihak kampus dan Dikti," tuntutnya.

"Kami akan memberikan sikap tegas kepada lembaga STMIK Tasikmalaya dan Dikti, jika tidak merealisasikan hak mahasiswa, kami akan gugat ke Pengadilan," tambahnya.

Pantauan wartawan Kabar Priangan, sedikitnya 400 mahasiswa kembali mengepung kampus berorasi menggunakan jaket Almamater merah.

Baca Juga: 10 Cara Mencari Siaran TV Digital Set Top Box Secara Manual

Dalam orasinya, para peserta aksi menyebut nama Sang Ketua Yayasan, Restu Adi Wiyono. Bahkan, dijadikan yel-yel.

Plt Ketua STMIK Tasikmalaya, Rahadi Deli Saputra mendatangi dan menenangkan para peserta aksi yang sempat memanas. Dirinya menjelaskan, bahwa Ketua Yayasan STMIK Tasikmalaya, Restu Adi Wiyono tidak bisa hadir karena dalam kondisi sakit.

"Tadi kami mendapat kabar bahwa kondisi Bapak Restu sedang sakit dan tidak memungkinkan untuk hadir," kata Rahadi saat berdialog dengan mahasiswa.

Atas pernyataan itu, para peserta aksi sontak meluapkan emosinya, karena merasa alasannya janggal hanya untuk menghindar saja.

Baca Juga: Ratusan Tenda PKL Padati Kawasan Pedestrian Cihideung Tasikmalaya, Sejumlah Tokoh Pengamat Turut Berkomentar

Berbagai kekesalan ditumpahkan oleh mahasiswa karena Ketua Yayasan, Restu Adi Wiyono tidak hadir. Salah satunya menganggap sebagai prank.

Salah satu mahasiswi semester delapan, Ayuni Dita Herliani menjelaskan bahwa pihak kampus tidak memberikan solusi semenjak aksi pertama.

"Setelah aksi dua minggu lalu, kami meminta penyelesaian administrasi terkait perpindahan mahasiswa. Dan buktinya, pihak Yayasan tidak melakukan apapun," kata Ayuni.

"Jika tidak komitmen, kami akan mengajukan pengajuan dan Dikti. Bahkan ke DPR RI, karena kami sudah punya pihak yang bersedia membantu," tandasnya.***

Editor: Dian Maldini

Tags

Terkini

Terpopuler