KABAR PRIANGAN - Seorang guru muda di Kabupaten Pangandaran bernama Husein Ali Rafsanjani (27) mendadak terkenal, setelah video rekaman di media sosial akun Instagram @husein_ar yang menceritakan pengalamannya viral dan mengagetkan banyak kalangan.
Guru muda tersebut berani menyampaikan pengalamannya dan memilih melepaskan profesinya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Ia kesal dan tak setuju --yang menurut pengakuannya-- mendapat pungutan yang tak jelas alias pungutan liar (pungli) di lingkungan Pemkab Pangandaran.
Setelah hal itu menjadi ramai dan dukungan terhadap Husein di media sosial bahkan di Pangandaran juga bermunculan, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengajak Husein untuk bertemu. Pada saat bertemu Jeje meminta berbicara hati ke hati bersama guru muda tersebut.
Jeje mengatakan, sesuai rencana semula, hari ini Kamis 11 Mei 2023 dirinya bertemu dengan Husein. "Saya sesuai rencana bertemu dengan Kang Husein, tidak berbicara antara Bupati dengan Kang Husein tetapi hati ke hati," kata Jeje setelah bertemu dengan Husein di Pendopo Bupati Pangandaran, Kecamatan Parigi, Kamis 11 Mei 2023.
Saat bertemu, sambung Jeje, dirinya saling bercerita. Misalnya Jeje bercerita dirinya siapa dan keluarganya seperti apa. "Ya begitu, saya saling cerita dengan Kang Husein, saya siapa, keluarga saya seperti apa, itu saya sampaikan," katanya.
Jeje menuturkan, dirinya mendalami apa yang Husein sampaikan. "Sepertinya beliau itu orang yang di usia muda dan mempunyai kapasitas lebih. Apa yang saya tadi omongkan, rahasia kami berdua, kira-kira seperti itu," katanya.
Baca Juga: Kerahkan Tiga Pimpinan Majelis Sekaligus, DPC PPP Kota Tasikmalaya Optimis Lewati Rekor
Sementara itu, Husein mengatakan, seperti saat dirinya bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kami, saat bertemu Jeje pun sempat grogi. "Bertemu dengan Pak Emil dan Pak Jeje juga sama tetap deg-degan. Ya enggak menyangkalah bertemu dengan dua orang hebat di Jawa Barat," katanya.
Husein menyampaikan, untuk ke depannya kalau ada yang menggiring agar dirinya berprofesi ini-itu, dirinya tetap akan menjadi guru. "Jika saya digiring jadi ini-jadi itu saya akan tetap menjadi guru. Saya seorang guru tidak biasa seperti ini semua, apalagi wartawan-wartawan ini sangat semangat untuk men-chat saya, jadi saya tetap degdegan juga, namun pada intinya saya akan tetap menjadi guru," ujarnya.***