Genangan Air Dampak Disposal Tol Cisumdawu di Rancakalong Sumedang Mulai Disedot

26 Mei 2023, 15:50 WIB
Anggota BPBD Kabupaten Sumedang, sedang melakukan penyedotan air di sekitar lokasi genangan dampak disposal Tol Cisumdawu. /kabar-priangan.com/DOK BPBD Sumedang/

 

KABAR PRIANGAN - Proyek pembangunan Tol Cisumdawu di wilayah Kabupaten Sumedang, memang sudah hampir tuntas. Namun dampak sosial yang timbul akibat proyek strategis nasional itu, sampai sekarang masih banyak yang belum terselesaikan.

Salah satunya, dampak disposal Tol Cisumdawu di Blok Cihamerang, Desa Sukasirnarasa, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang. Sebanyak 8 hektare lahan pesawahan di daerah tersebut, kini menjadi tidak berfungsi akibat tergenang air.

Selain merugikan para petani, jika dibiarkan genangan air pada lahan bekas disposal Tol Cisumdawu tersebut, bisa berpotensi menimbulkan bencana banjir yang akan mengancam keselamatan warga.

Baca Juga: Kejari Sumedang Tegaskan Anak yang Berhadapan dengan Hukum Berhak Ditolong

Guna mengantisipasi ancaman banjir di lokasi disposal Tol Cisumdawu tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, kini lakukan upaya penanganan sementara dengan cara melakukan penyedotan.

Seperti disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno. "Sekarang kami sudah mulai melakukan penyedotan air di lokasi disposal Tol Cisumdawu. Penyedotan air ini, telah berjalan sejak hari kemarin dengan melibatkan satu regu Tim Pusdalops BPBD," kata Atang, Jumat, 26 Mei 2023.

Atang menyebutkan, penyedotan air ini sebagai langkah antisipasi untuk mencegah jebolnya genangan air pada lahan bekas disposal proyek Tol Cisumdawu di Rancakalong.

Baca Juga: Bawaslu Jabar: Indeks Kerawanan Sengketa Pemilu di Sumedang Masuk Kategori Rendah

Dalam pelaksanaannya, kata Atang, genangan air pada lahan bekas disposal Tol Cisumdawu ini, disedot dengan menggunakan dua mesin pompa air. Sedangkan air pembuangannya, dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian di sekitar lokasi.

"Air dari lokasi itu kami salurkan ke lahan pertanian dengan menggunakan dua mesin pompa air. Ini sifatnya hanya penanganan sementara untuk mengurangi debet air agar tidak jebol," ujarnya.

Atang menuturkan, genangan air ini diduga disebabkan karena adanya saluran air yang tertimbun oleh disposal. Dengan dilakukannya penyedotan secara terus menerus, diharapkan debit air akan semakin berkurang.

Baca Juga: Atasi Longsoran Tebing di SDN Peusar, Dinas Pendidikan Sumedang Beri Bantuan Terpal

Sehingga nantinya, saluran air yang tertutup oleh disposal itu bisa menjadi terlihat, dengan begitu upaya penanganannya juga tentu akan lebih mudah.

Atang menambahkan, genangan air dampak disposal ini sebenarnya sudah terjadi cukup lama, bahkan Pemda Kabupaten Sumedang sendiri sudah sering melakukan berbagai kajian untuk menanggulangi permasalahan tersebut. 

"Sesuai intruksi pimpinan, kami bersama dinas terkait lainnya telah melakukan berbagai upaya untuuk meminimalisasi dampak disposal tersebut. Semoga saja bisa segera ditemukan solusi terbaik untuk penanganan masalahan ini," tutur Atang.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler