Satu Hari Hilang, Warga Talegong Garut Ditemukan Meninggal di Dasar Jurang

3 Juli 2023, 19:32 WIB
Petugas dan warga mengevakuasi jasad korban atasnama Saman (49) warga Kampung Lengkob, Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong yang diduga terpeleset ke dalam jurang saat pulang dari kebun. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Warga Desa Sukamaju, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut digemparkan dengan ditemukannya salah seorang warga dalam kondisi sudah meninggal. Jasad warga bernama Saman (49) itu ditemukan di dasar jurang setelah sebelumnya sempat hilang. 

Adanya penemuan jasad warga dalam kondisi sudah tak bernyawa di dasar jurang, dibenarkan Kapolsek Talegong, Ipda Andri Rismayandi. Korban diketahui merupakan warga Kampung Lengkob, RT 03 RW 01, Desa Sukamaju. 

"Jasad korban ditemukan berada di dasar jurang atau tebing Curug Suling di Kampung Awi Suti, tak jauh dari tempat tinggal korban. Jasad ditemukan di dasar jurang dengan kedalaman sekitar 15 meter," ujar Andri, Senin, 3 Juli 2023.

Baca Juga: Kontingen Garut Raih Medali di Ajang Popda Jabar 2023

Disebutkannya, korban sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Minggu, 2 Juli 2023 malam. Korban tidak ada pulang ke rumah setelah sejak pagi pergi ke kebun. 

Akhirnya pada Minggu malam, tutur Andri, pihak keluarga melaporkannya ke Polsek. Bersama warga, petugas Polsek pun kemudian melakukan upaya pencarian akan tetapi korban tak berhasil ditemukan. 

Diungkapkan Andri, pencarian dilanjutkan pada Senin, 3 Juli 2023 pagi. Petugas dan warga pada akhirnya berhasil menemukan korban dalam posisi tergeletak di dasar jurang Curug Suling. Saat diperiksa, ternyata jasad korban sudah tak bernyawa. 

Baca Juga: Talegong jadi Tuan Rumah Pelaksanaan MTQ ke 44 Tingkat Kabupaten Garut 2023

"Diduga saat pulang beraktivitas dari kebun, korban terpeleset dan jatuh ke dalam jurang. Sebelumnya ada warga yang sempat melihat korban saat ia pulang dari kebun pada Minggu sore," katanya. 

Menurut Andri, saat terjatuh ke dasar jurang, kemungkinan tubuh korban menimpa batu dengan ukuran besar. Hal inilah yang diduga menyebabkan korban meninggal dunia. 

Andri menyampaikan, setelah dievakuasi, jasad korban kemudian langsung dibawa ke Puskesmas Talegong untuk diperiksa. Namun pihak keluarga menolak saat jasad korban akan diautopsi dengan alasan mereka sudah menerima kematian korban sebagai sebuah musibah dan takdir. 

Baca Juga: Idap Penyakit Jantung dan Diabetes, Jamaah Haji Asal Garut Meninggal di Tanah Suci

Oleh karenanya, imbuh Andri, jasad korban kemudian langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dipulasara dan dimakamkan. Jasad korban dimakamkan pada Senin siang di tempat pemakaman umum (TPU) tak jauh dari rumah korban. 

"Tidak ada proses autopsi terhadap jasad korban karena pihak keluarga menolaknya. Mereka menerima kematian korban sebagai takdir dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga jasad korban langsung dimakamkan setelah dipulasara sebagai mana mestinya," ucap Andri.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler