Cerita Janda Tua Pencari Kerang di Ujung Ombak Laut Legokjawa Pangandaran, Sebulan Hanya Dapat Rp120 Ribu

27 November 2023, 19:18 WIB
Neneng, warga Dusun Cidadap, Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, sedang mencari kerang di laut Legokjawa, Minggu 26 November 2023.*/Kabar Priangan/Kiki Masduki /

KABAR PRIANGAN - Semangat Neneng (58), warga Dusun Cidadap, Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, patut diacungi jampol. Ia setiap hari mencari kerang di laut Legokjawa, Kabupaten Pangandaran.

Neneng seorang janda yang harus menghidupi dua anaknya, setiap hari berangkat ke laut  mencari kerang untuk dijual. Dari kerang itulah, Neneng bisa bertahan hidup dan membiayai
dua anaknya. Dengan hidup sendiri, janda tua itu tidak pernah mengeluh. Meskipun di bawah teriknya matahari Pantai Legokjawa ia selalu bersemangat.

Kerang yang dicari Neneng yaitu kewuk. Menurutnya kewuk itu akan dijadikan kerajinan sehingga laku dijual. "Saya menekuni pekerjaan ini sudah 15 tahun, penghasilannya tidak tentu. Terkadang tak mendapatkan kerang sama sekali," kata Neneng saat diwawancara kabar-priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan di Pantai Legokjawa, Kabupaten Pangandaran, Minggu 26 November 2023.

Baca Juga: Dilaporkan Hilang, Rombongan Petualang Tersesat di Kawasan Gunung Cikuray Garut

Anaknya sakit

Neneng menambahkan, dirinya berangkat ke laut mencari kerang sekira pukul 12.00. Panasnya terik matahari tidak menjadi sebuah alasan untuk mengeluh. "Karena saya sangat butuh uang dan ada dua anak yang harus dibiayai, itu yang membuat saya semangat. Apalagi anak saya yang nomor dua sedang sakit. Ya mau bagaimana pun itu saya harus semangat," ujar Neneng.

Ditambahkannya, kerang yang ia peroleh dari laut dihargai Rp20.000 per kilogram, adapun prosesnya mencapai satu minggu. "Jadi, kerang itu tidak langsung dijual karena ada prosesnya.
Pertama kerang dijemur dulu hingga kering, itu mencapai 10 hari. Ya normalnya satu minggu," ucapnya.

Neneng, warga Dusun Cidadap, Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, sedang mencari kerang di laut Legokjawa, Minggu 26 November 2023.*/Kabar Priangan/Kiki Masduki

Setiap hari pendapatan Neneng tidak menentu karena melihat situasi dan kondisi air ombak. "Ya, bagusnya ombak itu tidak setiap hari, dalam satu minggu paling ombak bagusnya itu cuma
tiga kali. Jadi kerang yang saya dapat itu dikumpulkan dulu, kemudian kalau sudah terkumpul baru saya jual. Paling biasanya dapat 6 kilogram dalam satu bulan itu," katanya.

Baca Juga: Kampanye Dimulai, KPU Sumedang Minta Parpol Pasang APK di Lokasi yang telah ditentukan

Mendapat Rp120 Ribu per bulan

Jika ditotalkan, dalam satu bulan Neneng hanya dapat kurang lebih Rp120 ribu. Uangnya dijadikan beras untuk makan dirinya dan dua anaknya. "Kerang kewuk itu tidak setiap waktu ada karena musiman. Ya kalau tidak ada kewuk, saya mencari rumput laut, lumayan juga dari rumput laut itu," tuturnya sambil meneteskan keringat saat mencari kerang di bawah teriknya matahari.

Adapun rumput laut harganya Rp6.000 per kilogram. Sama dengan kerang prosesnya dijemur terlebih dahulu. "Kalau dari rumput laut, per harinya itu mendapat 5 kilogram. Itu keadaan
masih basah. Kalau kering sudah pasti berkurang beratnya," kata dia.

Mencari rumput laut juga, kata Neneng, sama seperti mencari kenang yakni melihat kondisi ombak. Menurutnya jika ombak besar risiko pun besar. "Ya, kalau ombak besar itu risikonya besar.
Jadi saya ambil yang risikonya kecil saja," ujar Neneng.***

 

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler